Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: bandung, Bogor, Joglo, Balekambang, Solo
Tokoh Terkait
Netizen Marah ke Gibran yang Tak Mau Tambah Gedung SMA, Walkot Solo Itu Beri Jawaban Menohok
Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional
PIKIRAN RAKYAT - Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming terlibat debat dengan netizen di media sosial tentang permintaan penambahan gedung SMA negeri di Kota Solo.
Gibran menyebut terkait penambahan gedung sekolah SMA Negeri merupakan wewenang Pemerintah Provinsi (pemprov). Sementara Pemkot terbatas hanya memberi usulan serta menyediakan lahan kosong.
Perdebatan bermula ketika seorang netizen mengomentari unggahan Gibran soal 10 prioritas pembangunan Kota Solo.
Unggahan tersebut diunggah pada Kamis, 27 Oktober 2022 melalui akun Twitter Gibran yang sudah terverifikasi @gibran_tweet.
Baca Juga: 3 Anak di Bogor Meninggal Gara-gara Gagal Ginjal Akut, Dinkes Setempat: Jangan Terlalu Panik
Adapun, unggahan tersebut berupa gambar. Dalam unggahan itu, dijabarkan satu per satu terkait pembangunan apa saja yang akan menjadi prioritas Kota Solo ke depan.
Pembangunan 10 titik priroritas di Kota Solo antara lain, pembangunan Masjid Raya Syeikh Zayed, pembangunan Islamic Centre, pembangunan Elevated Rail simpang Tujuh Joglo, revitalisasi technopark, revitalisasi ngarsopura dan koridor gator subroto.
Lalu, revitalisasi kebun binatang jurug, pembangunan shelter Manahan, revitalisasi lokananta, revitalisasi taman balekambang solo, dan revitalisasi sentra IKM meubel gilingan.
Dari kesepuluh titik prioritas pembangunan tersebut, Gibran menyebut lima diantaranya akan selesai dibangun pada akhir tahun ini.
Baca Juga: Sisa 2 Hektare Lagi, Lahan Pemakaman di Bandung Akhir 2022 Nyaris Terisi Penuh
"Yg akhir tahun ini selesai nomer 1, 4, 5, 6 (fase 1) dan 7," ujarnya.
Netizen mengomentari postingan Gibran terkait prioritas pembangunan ini yang salah satunya ialah terkait penambahan gedung sekolah SMA negeri tadi.
Menurut netizen itu, prioritas pembangunan Kota Solo masih belum cukup baik lantaran tidak merencanakan penambahan gedung sekolah.
Menurutnya, gedung sekolah SMA Negeri di Kota Solo masih terbatas. Ia menyebut SMA Negeri hanya berjumlah delapan, sementara jumlah angkatan siswa di Solo hampir mencapai 10 ribu.
Baca Juga: 7 Mantan Jenderal Kapolri Kasih Petuah untuk Listyo Sigit soal Polri: Selalu Berpikir Rasional
"Tetep menurutku kurang mantep yen durung gawe SMA anyar. Jumlah 1 angkatn siswa di solo aja hampir 10 ribu tapi SMA negri cuma ada 8, itupun per SMA cuma 200 kursi per tahun. Harap masuk program prioritas tahun depan mas Wali," katanya.
Gibran merespons komentar tersebut dengan mengatakan rencana penambahan SMA itu ada, namun wewenangnya ada di provinsi.
"Ada rencana penambahan SMA di Pasar Kliwon. SMA itu wewenang provinsi mbak," respons Gibran.
Respons Gibran itu mendapat tanggapan netizen lain. Netizen tersebut menyayangkan jawaban Gibran yang menurutnya terkesan angkat tangan soal penambahan pembangunan gedung sekolah.
"Kok mesti jawabane wewenan provinsi, lha terus opo fungsine walikota neng wilayhe dewe raisoh ngatur ra duwe wewenang usul2 opo piye... sekolah sismtem zonasi kw cen apik tp yoo sak durunge ditrapne kudune pemerintah kuwi wis nyiapne sarana dan prasaranane, kec.laweyan gak ono," ujarnya.
Gibran kembali menekankan kalau sekolah SMA wewenangnya di provinsi. Sementara pihaknya, kata Gibran, sudah memberi usul dan lahan kosong untuk dibangun SMA.
"Ya karena itu memang wewenangnya provinsi. Saya sudah mengusulkan dan memberi lahan kosong untuk dibangun SMA," ujarnya.***
Sentimen: negatif (66.7%)