Sentimen
Informasi Tambahan
Event: Hari Sumpah Pemuda
Kab/Kota: Bantul
Gerakan Kurangi Jejak Karbon SMAN 1 Bantul Implementasi Kurikulum Merdeka
Krjogja.com Jenis Media: News
Siswa melakukan kampanye mengurangi jejak karbon di Pasar Bantul sambil belanja. (foto: sukro riyadi)
Krjogja.com - BANTUL - Momentum Hari Sumpah Pemuda tahun 2022 dimanfaatkan SMA N 1 Bantul melaksanaan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM).
Bahkan Jumat (28/10/2022) dilakukan penandatanganan pakta integritas 'Bersama SMA N 1 Bantul Kami Mendukung Gerakan Mengurangi Jejak Karbon' yang dipusatkan di Pasar Bantul. Siswa juga didorong belanja langsung di pasar dengan mengedepankan pola ramah lingkungan.
Kepala SMA N 1 Bantul, Ngadiya SPd MM didampingi Waka Kurikulum SMA N 1 Bantul, Yanti Widjiastuti MPd MHum mengatakan, bahwa SMA N 1 Bantul sedang melaksankan project penguatan profil pelajar Pancasila (P5).
Karena tema pengurangan jejak karbon, di pasar perlu ada kampanye kepada pedagang dan pengunjung pasar pentingnya tetap mengedepankan aktivitas ramah lingkungan.
"Siswa saya suruh belanja di pasar, mereka kami bekali Rp 15.000. Sehingga dalam program ini ada dampak tidak kalah penting terkait peningkatan perekonomian," ujarnya. Dalam aacra itu juga dihadiri Kepala Balai Dikmen Kabupaten Bantul, Ismunardi SPd MM, Ketua Komite Sekolah, Bambang Pin Erwanto.
Selain itu, dalam Hari Sumpah Pemuda ini jadi tonggak bagi generasi muda untuk peduli terhadap kelangsungan bumi dan kehidupan masyarakat. Waka Kurikulum SMA N 1 Bantul, Yanti Widjiastuti MPd MHum menambahkan, kegiatan kelas 10 ini disamping kegiatan pembelajaran tatap muka atau intrakurikuler itu adalah kegiatan pembelajaran projek.
"Project untuk kelas 10 kita mengambil 3 tema terkait dengan pelaksanaan implementasi kurikulum Merdeka. Kemudian ini kita baru menyelesaikan tema pertama yaitu gaya hidup berkelanjutan dengan mengambil subtemanya yakni jejak karbon," ujar Yanti.
Terkait dengan penguatan P5 itu sangat dibutuhkan aksi nyata. Jadi sebenarnya ini terdapat dua kegiatan besar. Pertama siswa mendisplay atau melakukan display pamer karya yang telah dikerjakan.
"Misalnya dalam jejak karbon itu mereka diajari cara menghitung jejak karbon. Termasuk barang apa yang punya pengaruh dengan lingkungan ataupun tidak, " ujarnya.
Selain itu apakah punya pengaruh terhadap efek rumah kaca ataupun tidak. Bahkan karena kelas 10 ada 9 kelas, setiap satu kelas menampilkan satu display. Karya tersebut ditempatkan di lingkungan sekolah strategis sehingga bisa dinikmati ataupun dilihat.
"Kemudian aksi kedua yaitu kampanye sebenarnya, konsepnya kita di lingkungan sekolah siapa saja sasarannya yaitu siswa kelas XI dan kelas XII di sekolah kami jadi adik-adik kelas mereka mengkampanyekan tentang jejak karbon, " ujarnya. (Roy)
Sentimen: positif (99.9%)