Sentimen
Positif (80%)
29 Okt 2022 : 16.30

Konservasi dan Efisiensi Energi Jadi Kontributor Nyata Penurunan Emisi Sabtu, 29/10/2022, 16:30 WIB

29 Okt 2022 : 16.30 Views 3

Wartaekonomi.co.id Wartaekonomi.co.id Jenis Media: News

Konservasi dan Efisiensi Energi Jadi Kontributor Nyata Penurunan Emisi
Sabtu, 29/10/2022, 16:30 WIB
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menilai, konservasi dan penggunaan efisiensi energi menjadi kontributor nyata dalam memitigasi perubahan iklim dan pemanasan global.

Staf Khusus Menteri ESDM Ego Syahrial mengatakan bahwa panas ekstrem, perubahan ekosistem, dan kenaikan permukaan air laut menjadi ancaman nyata bagi masyarakat global saat ini, terlebih bagi Indonesia sebagai negara kepulauan.

Baca Juga: Jangan Sepelekan Masalah Emisi Karbon Bumi, Sri Mulyani: Kalau Statusnya Seperti Ini, Dunia Akan...

"Jika kita bicara pada tatanan global, saat ini semua negara berupaya menjaga kenaikan suhu global hingga 1,5 derajat celcius (C) untuk menghindari dampak bencana global dan perubahan iklim antara lain panas ekstrem, naiknya permukaan laut, punahnya beberapa makhluk hidup, perubahan ekosistem, dan punahnya terumbu karang serta kerusakan pada ekosistem laut," ujar Ego dalam keterangan tertulis yang diterima, Sabtu (29/10/2022).

Ego mengatakan, langkah-langkah mitigasi perubahan iklim perlu dilakukan untuk mencegah atau memperlambat terjadinya perubahan iklim dengan menurunkan emisi karbon seperti yang tertuang dalam dokumen Nationally Determined Contribution (NDC).

Menurutnya, Pemerintah Indonesia telah berkomitmen menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 29 persen pada tahun 2030 terhadap skenario business as usual dengan usaha sendiri dan penurunan emisi gas rumah kaca sebesar 41 persen pada tahun 2030 terhadap skenario business as usual dengan bantuan internasional. 

"Khusus sektor energi, angka ini diterjemahkan menjadi penurunan emisi sebesar 314 juta ton CO2e pada tahun 2030. Sampai dengan tahun 2021, realisasi penurunan emisi gas rumah kaca sektor energi mencapai 70 juta ton CO2e," ujarnya.

Lanjutnya, Ego menyebut bahwa pekerjaan besar ini tidak mungkin dilakukan tanpa kerja sama yang baik dari semua pihak dan dengan dukungan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran terkait dengan mitigasi perubahan iklim dan upaya riil dan konsisten dari segenap pihak dalam menekan penggunaan energi, menjaga kesinambungan lingkungan, serta mengurangi emisi gas rumah kaca.

Indonesia telah menargetkan net zero emission pada tahun 2060 mendatang dan menyusun langkah konkret ke arah itu dengan melaksanakan 4 pilar. Hal tersebut dilakukan dengan cara memasifkan penggunaan energi baru terbarukan, meningkatkan elektrifikasi untuk seluruh sektor sehingga tidak lagi menggunakan BBM, menyalurkan energi energi yang berasal dari energi baru terbarukan ke pulau-pulau yang memang membutuhkan, dan melakukan konservasi dan efisiensi energi.

Baca Juga: Melalui M2U, Transaksi Digital Maybank Indonesia Capai Rp 71,05 Triliun

Sentimen: positif (80%)