Sentimen
Negatif (97%)
29 Okt 2022 : 18.19
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Malang, Cilincing

Kasus: Praktik prostitusi

Prostitusi di Rawa Malang Diam-diam Hidup Lagi, Warga Resah!

30 Okt 2022 : 01.19 Views 2

Detik.com Detik.com Jenis Media: News

Prostitusi di Rawa Malang Diam-diam Hidup Lagi, Warga Resah!
Jakarta -

Warga resah karena lokasi prostitusi di dekat Hutan Kota Rawa Malang, Cilincing, Jakarta Utara (Jakut), muncul kembali. Lokalisasi tersebut sempat ditutup pihak kepolisian dan Satpol PP.

Seorang ketua RT setempat yang enggan disebutkan namanya, menuturkan area rumahnya berbatasan langsung dengan area prostitusi tersebut. Dirinya menyebut warga di sekitar dibuat resah, dan dengan tegas menolak adanya praktik prostitusi tersebut.

"Betul (menolak prostitusi). Kebetulan kan saya ini RT ini yang sangat berbatasan dengan lokalisasi. Dari masyarakat kita itu sangat-sangat ditutup (prostitusi)," kata dia kepada ketika dihubungi detikcom, Sabtu (29/10/2022).

-

-

Dirinya mengatakan sudah banyak aduan dari masyarakat yang datang kepada dirinya terkait tempat prostitusi tersebut. Selain itu, masyarakat juga dibuat terganggu dengan adanya kafe-kafe di sekitar area prostitusi yang memainkan musik.

"Karena gimana ya saya sebagai pengurus (ketua RT) juga aduan-aduan dari masyarakat sudah mulai pada resah dengan adanya lokalisasi tersebut," ujar dia.

Sebelumnya, ketua RT tersebut mengatakan bahwa kegiatan prostitusi masih berjalan. Dia menyebut pihak prostitusi itu bersembunyi ketika petugas menggerebek lokasi tersebut.

"Masih ada (prostitusi). Jadi mereka ini kucing-kucingan. Jadi ketika ada petugas dari Cilincing baik dari Satpol PP atau dari polisinya, mereka ini sembunyi," kata Ketua RT tersebut.

Dia mengatakan bahwa beberapa hari terakhir, kegiatan prostitusi kembali berjalan normal. Selain kegiatan prostitusi, ada pula sejumlah kafe remang-remang memainkan musik yang mengganggu warga sekitar.

"Ya untuk beberapa hari kemarin masih sibuk kegiatan (prostitusi) di dalam," ujarnya.

Dia menyebut pihak kepolisian dan Satpol PP rutin melakukan patroli di area prostitusi tersebut. Tetapi, waktu patroli yang hanya beberapa saat dan menyebabkan para pelaku prostitusi itu kembali lagi.

"Apakah petugas patroli itu selalu patroli bercokol di situ, kan sewaktu-waktu doang. Setelah situasi kondusif, dia balik kanan. Nah para pengasuh termasuk pengurus-pengurus (prostitusi), dia beroperasi setelah aparat sudah tidak ada," pungkasnya.

(zap/jbr)

Sentimen: negatif (97.7%)