Sentimen
Positif (93%)
29 Okt 2022 : 11.24

Harga Kedelai Kembali Melejit, LaNyalla: Pemerintah Tak Boleh Tutup Mata

29 Okt 2022 : 18.24 Views 2

Jitunews.com Jitunews.com Jenis Media: Nasional

Harga Kedelai Kembali Melejit, LaNyalla: Pemerintah Tak Boleh Tutup Mata

Hal ini menyusul naiknya harga kedelai di pasaran, sehingga produksi tahu dan tempe terdampak signifikan.

JAKARTA, JITUNEWS.COM - Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti berharap pemerintah cepat mengambil langkah dalam menstabilkan harga kedelai.

Hal ini menyusul naiknya harga kedelai di pasaran, sehingga produksi tahu dan tempe terdampak signifikan.

"Tentu pemerintah harus menstabilkan harga kedelai. Ditjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian harus segera mengambil langkah strategis soal ini. Segera action kerja sama dengan Kementerian Perdagangan," kata LaNyalla, Jumat (28/10/2022).

Berani Mengubah Arah Bisnis

Senator asal Jawa Timur itu menilai, melonjaknya harga kedelai berdampak pada ukuran tahu dan tempe yang dijual. Ketika ukurannya semakin mengecil, maka hal itu berdampak pada penjualan.

"Tak terkendalinya harga kedelai tentu saja efek dominonya terasa hingga kepada konsumen. Kasihan rakyat kita dong," tutur LaNyalla.

Oleh karenanya, dia meminta pemerintah bertindak cepat mengambil kebijakan mengatasi hal ini. Sebab, kata dia, tahu dan tempe merupakan sumber protein ekonomis yang dibutuhkan masyarakat.

"Selain kaya akan gizi, tahu dan tempe merupakan menu favorit masyarakat dalam memenuhi sumber protein. Jika tak terpenuhi, maka akan berdampak pula pada gizi dan kesehatan keluarga," ujar LaNyalla.

Alhasil, sejumlah pedagang di pasar pun mengeluhkan naiknya harga kedelai. Sebab, stoknya pun dikabarkan semakin menipis. Kedelai di pasaran hanya cukup untuk tujuh hari ke depan.

"Tentu ini kondisi yang mengkhawatirkan. Pemerintah tak boleh menutup mata terhadap hal ini," tutur Ketua Dewan Penasehat KADIN Jatim itu.

Sebagaimana diketahui, sudah hampir satu minggu tepatnya sejak 19 Oktober, harga kedelai impor terus mengalami kenaikan.K ini harga bahan utama pembuatan tahu dan tempe itu telah tembus harga Rp14 ribu dari harga sebelumnya Rp13 ribu.

Sementara untuk kedelai lokal harga per kilogramnya mencapai Rp11.500,00 dari harga sebelumnya yang hanya Rp9.000,00. Dengan naiknya harga kedelai ini membuat pengusaha dan pengerajin tahu tempe memutar otak agar usahanya tetap berjalan dan tidak gulung tikar.

Para pengusaha dan pengerajin tahu tempe terpaksa mengurangi ukuran menjadi lebih kecil. Hal tersebut dilakukan lantaran mereka enggan menaikan harga tahu tempe karena takut pelanggan beralih ke pedagang lain.

Harapan Besar Pembuat Tahu Kecil

Sentimen: positif (93.8%)