Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Kemayoran
Survei Litbang "Kompas" Ungkap Potensi PAN Ditinggal Pemilihnya, Sekjen Dorong Caleg Tarik Suara Konstituen
Kompas.com Jenis Media: Nasional
JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno bakal mengerahkan kader yang menjadi calon legislatifnya untuk menarik suara konstituen untuk Pemilu 2024.
Ia mengatakan, beberapa pemilu ke belakang, menujukkan bahwa caleg di tingkat pusat hingga daerah sukses menjadi daya tarik PAN untuk masyarakat untuk memilih.
“Sehingga kita memberi pembekalan pada caleg-caleg kita agar narasi, posisi politik PAN itu bisa terkomunikasikan mulai dari DPP sampai caleg kabupaten/kota,” tutur Eddy pada Kompas.com, Jumat (28/10/2022).
Baca juga: Survei Litbang Kompas Ungkap Potensi PAN Ditinggal Pemilihnya, Sekjen: Bergantung Narasi dan Posisi Politik
“Pada akhirnya caleg kita menjadi ujung tombak dan corong PAN untuk mengomunikasikan posisi PAN pada konstituen,” sambungnya.
Hal itu penting karena berdasarkan survei Litbang Kompas Oktober 2022, pemilih PAN riskan bergeser mengalihkan suaranya untuk partai politik (parpol) lain.
Menurut Eddy, situasi itu wajar karena PAN didukung oleh basis pemilih yang rasional. Sehingga, loyalitas pemilih sangat bergantung dengan sikap PAN merespons keresahan publik.
“Misalnya (respons) masalah bantuan sosial, vaksin, dan sekarang gagal ginjal akut. Itu yang membuat pemilih PAN tetap berada di PAN,” paparnya.
Di sisi lain, ia yakin bahwa keputusan PAN bergabung dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) kian meneguhkan posisi politiknya. Adapun KIB terdiri dari PAN, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Golkar.
Baca juga: Datang ke Acara PAN, Erick Thohir: Sudah Jadi Keluarga
Eddy menyampaikan, PAN ingin memberikan pesan pada pemilihnya, bahwa bersama KIB pihaknya akan bertarung gagasan pada Pemilu 2024.
“PAN bertarungnya gagasan, bukan politik identitas atau yang sifatnya cenderung memecah belah,” ujarnya.
Adapun jajak pendapat Litbang Kompas menunjukan bahwa pemilih PAN dan PPP berpotensi memilih parpol lain dalam kontestasi elektoral mendatang.
Angka pergeseran atau volatilitas pemilih PAN mencapai 59,4 persen, dan PPP di angka 61,1 persen.
Saat ini, KIB belum menentukan siapa pasangan calon (paslon) calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang bakal diusung.
Baca juga: Pemilu 2024: Bisa Kah Pesona Amien Rais Rebut Suara PAN, dan Anis Matta Curi Suara PKS?
Dalam perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Partai Golkar ke 58 di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Jumat (21/10/2022) pekan lalu, Presiden Joko Widodo meminta ketiga parpol tak terlalu lama menentukan pengusungan capres.
"Saya dengar-dengar dan saya melihat tiap hari itu Pak Airlangga Hartarto rangkulan terus dengan Pak Mardiono dari PPP dan Pak Zulkifli Hasan dari PAN. Jangan hanya rangkul-rangkulan terus," ujarnya.
"Tapi, saya meyakini sebentar lagi pasti akan segera menentukan, kita tunggu saja," imbuh Jokowi.
-. - "-", -. -Sentimen: negatif (88.9%)