Sentimen
Informasi Tambahan
Hewan: Ayam
Kab/Kota: Bekasi, Bandar Lampung
Tokoh Terkait
Firdaus
Miris! Pasutri Sembilan Anak di Lampung Makan Nasi Campur Garam, Jika Tak Ada Beras Anak Disuruh Puasa
Okezone.com Jenis Media: Nasional
LAMPUNG - Sepasang suami istri (pasutri), Firdaus (42) dan Badriah (38) asal Bandar Lampung hidup di bawah garis kemiskinan. Keduanya terpaksa memberi makan sembilan orang anaknya hanya dengan nasi dicampur garam.
Mirisnya lagi, tak hanya makan nasi campur garam, sembilan anak yang masih kecil-kecil ini bahkan kerap diminta untuk berpuasa ketika kedua orangtuanya tak punya uang untuk membeli beras. Alhasil, sembilan anak dari pasangan Firdaus dan Badriah ini pun kerap kali menangis kelaparan.
Keluarga prasejahtera ini hanya tinggal di sebuah kamar kontrakan berukuran 3x5 meter di Kelurahan Segala Mider, Lingkungan Tiga, Tanjungkarang Barat, Bandar Lampung.
Firdaus sehari-hari sebagai pemasang batu nisan. Pendapatannya tidak mencukupi untuk membiayai sembilan orang anaknya. Terkadang, pasutri ini bahkan tidak mampu membeli beras.
Badriah sang ibu terkadang hanya memberi anaknya air putih atau teh yang dicampur satu roti dan dibagi rata kepada 9 anaknya untuk bertahan hidup. Namun, jika suaminya tidak mendapatkan uang, Badriah pun harus rela menyuruh anaknya berpuasa. Meski anak-anaknya kerap menangis kelaparan.
Baca juga: Duh! Kakek Renta Ini Tinggal di Kandang Ayam, Hidup Sebatang Kara di Bekasi
Firdaus yang hanya bekerja sebagai buruh pasang batu nisan ini hanya berpenghasilan Rp75 ribu, itupun jika ada warga yang membutuhkan jasanya. Pendapatan firdaus tidak cukup untuk membiayai sembilan orang anaknya. Bahkan kamar kontrakan yang mereka tempati sudah menunggak selama 4 bulan.
Di samping kendala kehidupan sehari-hari, pasangan suami istri ini dituntut keadaan untuk makin bersabar. Pasalnya, bayi keduanya yang baru dilahirkan beberapa waktu lalu harus menjalani perawatan di rumah sakit karena membutuhkan perawatan intensif.
Baca Juga: Ini Cara Gadai BPKB Mobil di Inafina.com serta Syarat dan Ketentuannya
Badriah mengatakan, sehari-hari dia dan suaminya harus berusaha agar Sembilan anaknya tetap makan, meskipun sangat seadanya.
“Beras kadang beli per kilo, kadang dikasi orang. Cukup enggak cukup ya harus dicukupi. Sayuran kadang dikasi orang, kalau enggak uang enggak bisa beli,” ucap Badriah.
Firdaus dan Badriah berharap mendapat perhatian dari pemerintah. Keadaan ekonomi keluarganya yang jauh dari kata cukup ini sangat mengharapkan adanya uluran tangan dari para dermawan.
Sentimen: negatif (66%)