Sentimen
Informasi Tambahan
Agama: Islam
Kab/Kota: Serang
Siti Elina Coba Terobos Istana, Ma’ruf Amin Merespons Begini
Fajar.co.id Jenis Media: Nasional
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Insiden perempuan membawa pistol dan mencoba masuk ke Istana Negara, menjadi perhatian Wakil Presiden Ma’ruf Amin. Atas kejadian tersebut, Ma’ruf memberikan tugas kepada Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) untuk mendalaminya.
Ma’ruf mengatakan, apakah perempuan tersebut terpapar radikalisme atau ada motivasi lain, harus didalami oleh BNPT. ’’Saya minta memang BNPT untuk mengambil langkah-langkah antisipasi,’’ katanya saat menghadiri peringatan Hari Santri Nasional 2022 di Pesantren An-Nawawi Tanara, Kabupaten Serang, Banten pada Jumat (28/10).
Ma’ruf mengatakan tugas untuk BNPT tidak sebatas merespons kasus perempuan yang berupaya menerobos Istana Negara saja. Lebih besar lagi, Ma’ruf meminta BNPT melakukan antisipasi-antisipasi menyambut gelaran Pemilu atau Pilpres 2024 nanti.
’’Jangan sampai kelompok-kelompok radikal kemudian menggunakan (momen pemilu) dengan misalnya mendorong adanya politik identitas,’’ katanya. Ma’ruf menegaskan semua sudah sepakat tidak lagi menggunakan politik identitas di dalam Pemilu 2024 nanti. Politik identitas yang dimaksud adalah politik identitas yang bisa memicu konflik.
Khusus menyambut tahun politik 2024, Ma’ruf mengatakan pemerintah dan partai-partai politik sudah berkomitmen tidak lagi mengusung isu-isu yang sifatnya politik identitas. Kemudian juga menghindari adanya isu-isu yang bisa memicu konflik di masyarakat arus bawah.
Ma’ruf menambahkan sudah menugaskan BNPT untuk terus memantau potensi radikalisme, ekstrimisme, atau terorisme di Indonesia. Caranya dengan membuat gerakan-gerakan berkelanjutan. ’’Baik yang sifatnya kontraradikalisasi maupun deradikalisasi,’’ jelasnya.
Dia menjelaskan kedua program tersebut dilakukan BNPT dengan melibatkan semua kementerian dan lembaga. Sebab persoalan radikalisme bisa masuk ke mana saja, lewat pintu apa saja. Termasuk melibatkan peran Kemendikbudristek untuk urusan pendidikan. Kemudian juga melibatkan Kementerian Agama untuk pendekatan keagamaan.
Ma’ruf menekankan untuk mencegah radikalisme tersebut, moderasi beragama harus terus dikembangkan. Dia mengingatkan bahwa Islam adalah pembawa rahmat untuk semesta alam (rahmatan lil alamin). Sehingga tidak dibenarkan adanya radikalisme, terorisme, dan sejenisnya. (jpg/fajar)
Sentimen: negatif (91.4%)