Sentimen
Manuver Parpol Lain dan Deklarasi Capres Tidak Geser Posisi Golkar
Merahputih.com Jenis Media: News
MerahPutih.com - Indonesia Political Opinion (IPO) merilis hasil survei bertajuk Evaluasi Publik atas Penegakan Hukum, Situasi Sosial, Ekonomi, dan Konstelasi Politik 2024 di Jakarta, Rabu (26/10).
Diketahui dari survei tersebut, elektabilitas Partai Golkar serta Ketua Umumnya Airlangga Hartarto tidak terpengaruh oleh berbagai manuver partai politik (parpol) lain dan deklarasi-deklarasi capres menjelang Pilpres 2024.
Elektabilitas Airlangga justru mengungguli beberapa ketum parpol lainnya. Demikian pun Partai Golkar yang berada di posisi tiga besar setelah PDI Perjuangan (PDIP) dan Gerindra.
Baca Juga:
Pidato Jokowi Isyaratkan Golkar Tersandera Kekuasaan"Partai Golkar menempati posisi ketiga dari hasil survei nasional yang kami lakukan pada periode 19-24 Oktober 2022," ujar Direktur Eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah.
Posisi Partai Golkar berada di urutan ketiga dengan meraih dukungan 9,3 persen ketika responden disodorkan pertanyaan, "Jika hari ini diselenggarakan anggota DPR RI, partai atau calon dari partai mana yang akan Bapak/Ibu pilih?"
Dari pertanyaan itu, pilihan 1.200 responden yang menjadi sampel survei sebagian besar pada PDIP dengan skor 26,2 persen, kemudian Gerindra 12,4 persen.
Posisi Golkar juga tetap konsisten berada di top 3 pilihan warga dari popularitas logo partai. Responden yang menjawab mengenal logo Partai Golkar sebesar 91,3 persen. Di posisi kedua Gerindra 94,7 persen, dan PDIP di posisi pertama dengan skor 96,5 persen.
Baca Juga:
Golkar Anggap Relawan Go Anies sebagai Kader PembangkangKemudian, dari sisi elektabilitas sebagai capres 2024, Airlangga Hartarto meraih 4,6 persen yang jauh lebih unggul dari Ketum PKB Muhaimin Iskandar, yang hanya meraih 2,4 persen. Juga masih di atas Ridwan Kamil yang hanya meraih dukungan 3,8 persen untuk kategori gabungan partai politik.
Sementara, pada kategori tokoh partai politik, Airlangga justru masuk dalam tiga besar capres yang meriah dukungan 9,3 persen setelah Agus Harimurti Yudhoyono yang meraih 11,8 persen, dan Prabowo Subianto 29,2 persen.
Menurut Dedi, elektabilitas yang diraih Airlangga tersebut tidak terlepas dari posisi Airlangga sebagai ketum di kabinet Jokowi yang paling tenang, tidak membuat gaduh.
"Sehingga dipercaya Jokowi, kemudian berimbas pada elektabilitasnya yang kompetitif. Dengan elektabilitasnya itu, Airlangga sudah seharusnya nyapres sendiri," katanya.
Sebagai informasi, survei tersebut menggunakan metode multistage random sampling, margin of error 2,90 persen, dengan tingkat kepercayaan 95 persen. (Pon)
Baca Juga:
Golkar akan Konsultasi dengan Jokowi soal Capres-CawapresSentimen: positif (98.5%)