Sentimen
Positif (99%)
28 Okt 2022 : 07.05
Informasi Tambahan

Kasus: korupsi

Kompolnas optimistis Kapolri lakukan reformasi kultural

28 Okt 2022 : 14.05 Views 3

Alinea.id Alinea.id Jenis Media: News

Kompolnas optimistis Kapolri lakukan reformasi kultural

Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) optimistis Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo, melakukan reformasi kultural Polri. Sebab, berani mengambil langkah tegas kepada jenderal-jenderal yang terlibat suatu kasus.

"Tindakan tegas beliau kepada FS (Ferdy Sambo) dan TM (Teddy Minahasa) itu bukti nyata Kapolri melaksanakan reformasi kultural Polri. Kami optimistis," ujar Komisioner Kompolnas, Poengky Indarti, saat dihubungi Alinea.id, Kamis (27/10).

"Pimpinan yang gagal memberi contoh teladan atau membiarkan anggotanya melakukan pelanggaran, akan langsung dicopot. Statement Kapolri, ikan busuk mulai dari kepalanya," sambung dia.

Poengky menerangkan, upaya Sigit melakukan reformasi di tubuh Korps Bhayangkara juga tampah dari kebijakan menindaklanjuti arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Misalnya, melarang anggota melakukan tilang manual, praktik titip-menitip calon taruna Akademi Kepolisian (Akpol), hingga setoran kepada atasan.

Saat mengundang 559 Kepala Satuan Wilayah (Kasatwil) dan Kepala Satuan Kerja (Kasatker) Polri di Istana, menurut eks pendiri Imparsial ini, Jokowi menyampaikan keluhan masyarakat yang terbesar di tubuh Polri, pungutan liar (pungli). Reformasi kultural Polri pun menjadi harapan publik demi berubahnya watak militeristik dan arogan menjadi humanis dan ramah.

"Jika Presiden sudah memberikan arahan di hadapan seluruh Kasatker dan Kasatwil, maka arahan tersebut harus mutlak dipatuhi seluruh anggota Polri. Apalagi secara struktural, Polri tunduk dan berada di bawah Presiden," jelasnya.

Menurut Poengky, Jokowi telah memberi contoh pemerintahan bersih bebas pungli dan gaya hidup sederhana. Lalu, ditindaklanjuti Sigit dengan menyampaikan arahan lebih detail kepada jajarannya agar pesan Kepala Negara dilaksanakan disertai teladan bagi anggota dan keluarganya.

Lebih jauh, Poengky berpendapat, saat ini menjadi momentum untuk kembali menggelorakan semangat reformasi kultural Polri, khususnya bersih dari korupsi dan hidup sederhana. Ini diperkuat dengan aturan-aturan internal Polri.

Sentimen: positif (99.5%)