Sentimen
Negatif (96%)
27 Okt 2022 : 06.40
Informasi Tambahan

Brand/Merek: Brompton

Tokoh Terkait
Arifin

Arifin

Taqy Malik

Taqy Malik

Terseret Kasus Penipuan Robot Trading Net89, Ini Klarifikasi Atta Halilintar hingga Kevin Aprilio

27 Okt 2022 : 13.40 Views 3

Liputan6.com Liputan6.com Jenis Media: News

Terseret Kasus Penipuan Robot Trading Net89, Ini Klarifikasi Atta Halilintar hingga Kevin Aprilio

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah 230 orang melaporkan menjadi korban penipuan dari robot trading Net89. Mereka turut melaporkan sebanyak 134 orang yang diduga melakukan pelanggaran tindak pidana baik secara individu maupun korporasi.

Kuasa hukum para korban sebagai pelapor, M Zainul Arifin mengatakan bahwa laporan yang telah terdaftar dengan nomor LP/B/0614/X/2022/SPKT /BARESKRIM POLRI, tanggal 26 Oktober 2022, dengan terlapor atas nama Komisaris Utama PT Cipta AST Digital dan PT Indonesia Digital Exchange, Andreas Andreyanto dan kawan-kawan.

"Dari proses ini ada 134 para pelaku yang diduga melakukan tindak pidana ini, 5 orang yang diduga publik figur. Kemudian ada 7 orang founder-nya dan ada 5 orang CEO-nya. Kemudian ada 37 orang terkait leader-nya, 51 orang terkait dengan exchanger," sebut Zainul di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Rabu (26/10/2022).

Dari kelima publik figur yang dilaporkan, Zainul menyebut terdapat nama-nama di antaranya, Atta Halilintar, Taqy Malik, Adri Prakarsa, Kevin Aprilio, hingga Mario Teguh. Mereka dilaporkan oleh Zainul yang mewakili dan mendapat kuasa atas 230 korban.

"Satu, yang diduga publik figur ya, Atta Halilintar, kemudian ada Taqy Malik, kemudian ada Kevin Aprilio, kemudian Adri Prakarsa, kemudian Mario Teguh. Mereka diduga terlibat dalam hal ini," ujarnya.

Dia merincikan dari dugaan keterlibatan kelima publik figur ini. Pertama, Atta Halilintar diduga lelang bandana sebesar Rp2,2 miliar dari Founder Net89 Reza Paten. Kemudian Taqy Malik yang disebut menerima uang dari lelang sepeda Brompton Rp700 juta yang diduga terlibat Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).

Selanjutnya Mario Teguh diduga berperan sebagai leader atau endorse, dan Founder Billions Group Net89 untuk turut mempromosikan serta mempengaruhi orang lain menjadi member Net89. Sementara Kevin Aprilio dan Adri Prakarsa diduga juga ikut mempromosikan Net89 lewat media elektronik, misalnya zoom meeting.

"Kita sudah membawa bukti elektronik, video, dan juga gambar, dan juga bukti-bukti surat terkait dengan rekening koran. Kemudian terkait kronologis, terkait dengan capture terkait percakapan di media sosial di Whatsapp, maupun Facebook dan Instagram," jelasnya.

Korban investasi bodong DNA Pro lapor polisi

Sentimen: negatif (96.2%)