POJOKSATU.id, JAKARTA – Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Para Sindycate Ari Nurcahyo memprediksi Pilpres 2024 mendatang bisa jadi dilakukan dua putaran.

Menurutnya, hal tersebut dikarenakan kemungkinan besar capres-cawapres yang bakal maju di Pilpres 2024 ada tiga poros.

“Skenario yang kita lihat pasti tiga poros, bisa kemungkinan dua putaran Pilpres,” kata Ari dalam diskusi bertajuk ‘PDIP vs NasDem: Ojo Dibandingke’, Kamis (27/10/2022).

Namun, ia belum bisa memastikan siapa saja sosok capres-cawapres tiga poros tersebut.

“Siapa berpasangan dengan siapa, ini masih belum jelas, apakah Anies dengan AHY, atau Prabowo bersama Cak Imin,” ujarnya.

Ari menyebutkan bahwa ketiga pasangan capres-cawapres itu masih belum bisa ditebak karena politik itu dinamis.

Kendati demikian, ia bisa melihat soal jalan sekenario koalisi Partai. Misalnya, seperti NasDem, Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera atau PKS.

BACA : Maaf yah pak Anies, PKS sepertinya Ogah Berikan Dukungan di Pilpres 2024

“Ini kemungkinan besar ya, karena jika bergabung persyaratan calon presiden yang 20 persen sudah terpenuhi, tingal siapa capres-cawapresnya,” tuturnya.

Kemudian, koalisi poros kedua antara Partai Gerindra dengan Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB.

Kedua partai ini disebut-sebut bakal mengusung Prabowo Subianto-Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.

Sementara itu, poros ketiga, kemungkinan PDIP yang merupakan partai petahana bergabung ke Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang digagas, PAN, PPP dan Golkar.

“Lalu, dari PDIP dan KIB, pasti sudah menjalankan komunikasi, ini kumungkinan kedua,” ucap Ari.

Namun, bisa juga partai berlambang kepala banteng itu bergabung dengan koalisi Gerindra-PKB, jika KIB tidak membuka ruang untuk PDIP.

“Hal itu bisa terjadi, karena KIB sudah memiliki capres Airlangga Hartarto, meski itu belum pasti, tapi yang sering kita dengar Airlangga,” pungkas Ari. (Mufit/Pojoksatu)