Sentimen
Negatif (100%)
27 Okt 2022 : 15.56
Informasi Tambahan

Event: Hari Sumpah Pemuda

Kab/Kota: bandung, Gambir

Kasus: covid-19

KAI Kecam Calon Penumpang yang Siram Kuah Oden ke Petugas Stasiun Gambir: akan Kami Tindak Tegas

27 Okt 2022 : 15.56 Views 8

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

KAI Kecam  Calon Penumpang yang Siram Kuah Oden ke Petugas Stasiun Gambir: akan Kami Tindak Tegas

PIKIRAN RAKYAT - PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 1 Jakarta mengecam tindakan anarkis calon penumpang terhadap petugasnya di Stasiun Gambir, Jakarta.

Mereka menyayangkan tindakan yang dilakukan calon penumpang kepada petugas di Stasiun Gambir, padahal petugas sudah bekerja sesuai prosedur standar operasi (SOP).

"Kami mengecam tindakan yang dilakukan oleh oknum penumpang tersebut. Petugas telah menjalankan fungsinya sesuai dengan SOP yang berlaku," kata Kepala Humas PT KAI Daop 1 Eva Chairunisa, di Jakarta, Kamis, 27 Oktober 2022.

Dia menjelaskan bahwa kejadian yang viral di media sosial tersebut berawal dari seorang calon penumpang yang akan menggunakan KA Argo Parahyangan tujuan Bandung.

Calon penumpang berinisial N itu tidak dapat melanjutkan proses "boarding" dan tidak diizinkan untuk naik KA karena belum melengkapi persyaratan vaksin ketiga (booster).

Pada saat melalui proses pemeriksaan, berdasarkan sistem terdata bahwa yang bersangkutan belum melakukan vaksin ketiga atau booster.

Dia juga tidak dapat menunjukkan berkas lain seperti surat keterangan dari rumah sakit pemerintah jika memang tidak dapat divaksin karena alasan medis.

Baca Juga: Sidang Tuntutan Doni Salmanan Batal Digelar, JPU Masih Hitung Kerugian 10 Korban

Setelah dijelaskan, petugas meminta penumpang tersebut untuk segera melakukan pembatalan tiket mengingat waktu yang terbatas untuk mekanisme pembatalan tiket hanya dapat dilakukan paling lama 30 menit sebelum KA berangkat.

"Pada saat di loket pembatalan petugas kembali menjelaskan mekanisme pembatalan dengan baik sesuai SOP, namun secara tiba-tiba calon penumpang tersebut dengan sengaja menyiram petugas dengan makanan berkuah. Setelah melakukan perbuatan tersebut penumpang langsung pergi," kata Eva Chairunisa.

KAI Daop 1 Jakarta menegaskan bahwa kelengkapan data vaksin merupakan salah satu persyaratan utama yang wajib dipenuhi oleh calon pengguna jasa.

Eva Chairunisa menyebutkan bahwa petugas akan melakukan pemeriksaan tiket sebelum calon pengguna naik KA.

Saat ini sistem pemeriksaan tiket sudah terintegrasi dengan aplikasi PeduliLindungi, sehingga calon pengguna yang terdata belum melakukan vaksin sesuai ketentuan tidak akan diizinkan untuk melakukan perjalanan KA dan akan diminta untuk melakukan proses pembatalan tiket.

Ketentuan persyaratan vaksin tersebut diterapkan sejak 30 Agustus 2022, sesuai surat edaran (SE) Satgas Covid-19 nomor 24 Tahun 2022 dan Kementerian Perhubungan Nomor 84 Tahun 2022 bahwa setiap calon pengguna dengan usia 18 tahun ke atas wajib sudah melakukan vaksin dosis ketiga atau booster, sementara calon pengguna usia 6 s.d 17 tahun wajib sudah melakukan vaksin dosis kedua.

Jika terdapat alasan medis tidak dapat melakukan vaksin maka wajib menyertakan surat keterangan dokter dari rumah sakit pemerintah.

Daop 1 Jakarta pun meminta agar seluruh calon pengguna membaca dan memperhatikan kembali aturan yang berlaku pada saat membeli tiket.

Pastikan jika seluruh persyaratan dapat dipenuhi sebelum melakukan perjalanan pada jadwal yang telah dipilih, sehingga tidak menimbulkan resiko batal berangkat.

Seluruh calon pengguna juga diminta untuk dapat memahami bahwa persyaratan yang harus dipenuhi saat menggunakan jasa Kereta Api merupakan kebijakan yang ditetapkan pemerintah sebagai upaya pencegahan penyebaran Covid 19 sehingga perjalanan KA yang aman, nyaman dan sehat dapat diwujudkan.

"Kami akan menindak tegas bagi oknum yang melakukan tindakan anarkis di stasiun ataupun tindakan kekerasan pada petugas. Seluruh calon pengguna diminta untuk menghargai petugas yang sedang menjalankan kewajiban dan tugasnya baik di stasiun maupun di atas KA," tutur Eva Chairunisa, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara.

Baca Juga: Mengenal Sejarah Hari Sumpah Pemuda: Diskusi Para Tokoh Muda untuk Merumuskan Sumpah Setia

Sebelumnya, aksi arogan seorang calon penumpang kereta api terhadap petugas loket viral di media sosial.

Kejadian berawal saat wanita berinisial N itu berniat untuk menaiki kereta api dari Stasiun Gambir menuju Bandung pada 24 Oktober 2022 sore.

Begitu tiba di loket stasiun, dia diketahui belum melakukan vaksin booster Covid-19, sehingga tidak bisa melanjutkan perjalanannya.

Akibat terhambat persyaratan, petugas loket kemudian membantu N untuk membatalkan tiketnya agar tidak hangus.

Dengan begitu, calon penumpang tersebut diharapkan bisa menaiki transportasi lain menuju Bandung.

Akan tetapi, begitu proses pembatalan tiket selesai, N tiba-tiba melakukan tindakan tidak menyenangkan terhadap petugas loket saat itu.

"Mohon perhatian buat semua penumpang pengguna jasa Kereta Api untuk bisa mematuhi persyaratan sebelum menggunakan jasa kereta, yaitu diwajibkan booster," ucap rekan kerja petugas tiket yang menjadi korban melalui akun @tiarajede.

Baca Juga: Kewirausahaan Alami Tekanan Berat, Menaker Ajukan Tawaran Alternatif

"Sore ini ada kejadian, gue dinas berdua di loket dan temen gue disiram 1 mangkok odeng lawson beserta kuah, cup, dan isi lainnya dalam keadaan kuah odeng yang anget sama penumpang yang gak bertanggung jawab dan arogan," tuturnya.

"Meja, keyboard, mesin EDC, laci uang, HP gue pun kena siraman itu kuah oden! Bahkan satu tusuk odennya pun melayang ke bawah bangku gue," katanya menambahkan.

Dia mengaku tak menyangka bisa mendapatkan perlakuan seperti itu dari calon penumpang, padahal hanya menjalankan tugas yang telah ditetapkan pemerintah.

"Padahal kita cuma petugas yang mengikuti aturan yang udah ditetapin sama pemerintah. Sebegitu arogannya padahal sama-sama wanita tapi apa gak punya hati nurani nyiram kayak gitu depan banyak penumpang lain? Nyiram terus langsung kabur kayak apa tau," ujar akun @tiarajede.

"Sayangnya gak sempet videoin hasil perbuatannya karena kita berdua masih syok dan penumpang yang nyaksiin juga syok. Siapa yang tega ngeliat rekan kerja sendiri digituin di depan mata sendiri?," tuturnya.

"Turut berduka cita sama manusia yang gak punya hati nurani. Kelahiran 2000 tapi kelakuannya MasyaAllah. Sehat-sehat ya, semoga hidupnya tenang," ucapnya menambahkan, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari akun TikTok @mailbukanmailetv, Kamis, 27 Oktober 2022.***

Sentimen: negatif (100%)