Sentimen
Negatif (91%)
27 Okt 2022 : 13.56
Informasi Tambahan

Agama: Islam

BUMN: Garuda Indonesia

Institusi: Paspampres

Kasus: Teroris

Waketum Garuda: Jangan Bela Perempuan Penodong Paspampres Dengan Alasan Kejiwaan

RM.id RM.id Jenis Media: Nasional

27 Okt 2022 : 13.56
Waketum Garuda: Jangan Bela Perempuan Penodong Paspampres Dengan Alasan Kejiwaan

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Ketua Umum Partai Garuda Teddy Gusnaidi meminta Siti Elina, perempuan yang menodongkan pistol kepada Paspampres, dijerat Undang-Undang (UU) Terorisme.

Sebab, ketika ditanya tujuannya menerobos ke Istana, Siti Elina menyebut, ingin bertemu Jokowi untuk menyampaikan bahwa ideologi Pancasila itu salah, karena dasarnya bukan Islam.

Berita Terkait : Perempuan Penodong Paspampres Normal Apa Abnormal

"Jelas bahwa wanita ini adalah teroris, karena mengaplikasikan ajaran radikalisme. Radikalisme adalah paham atau aliran, sedangkan terorisme adalah mengaplikasikan paham tersebut. Jangan ditafsirkan seolah-olah dia gila, dia teroris dan harus dijerat UU Terorisme," ujar Teddy, Kamis (27/10).

Dia menilai, orang seperti itu tidak akan berubah dan tidak akan menyesali, karena dia sadar pasti tertangkap, tapi tetap dia lakukan karena ini bagian dari ibadah dan dia telah menunaikan ibadah, yang tentu dia percaya, balasannya surga.

Berita Terkait : Polisi Tetapkan Perempuan Penodong Pistol Ke Paspampres Sebagai Tersangka

"Orang gila tidak mungkin akan melakukan hal itu, ini orang normal yang bodoh," tuturnya.

Mengapa alasan para teroris identik dengan agama? Teddy bilang, karena untuk mengajarkan radikalisme, cara ampuh agar diterima orang-orang bodoh adalah dengan label agama.

Berita Terkait : Paspampres: Ini Bukan Upaya Penerobosan Ke Istana Kepresidenan

Karena ketika orang-orang itu tidak mengakui ajaran tersebut, mereka diteror dengan dosa. Mereka akhirnya mencari pembenaran untuk menerima.

"Jangan pernah membela wanita ini dengan alasan bahwa dia gila, karena yang dia lakukan adalah mengimplementasi paham radikalisme. Dan orang yang mengimplementasikan paham itu, namanya teroris!" tegas Teddy lagi. ■

Sentimen: negatif (91.4%)