Pengamat Prediksi Prabowo Tak Akan Gandeng Pendamping dari Kader NU di Pilpres 2024

Jitunews.com Jitunews.com Jenis Media: Nasional

27 Okt 2022 : 11.04
Pengamat Prediksi Prabowo Tak Akan Gandeng Pendamping dari Kader NU di Pilpres 2024

Capres NU akan ketinggalan kereta. Karena, Prabowo akan dipaksakan dengan GP. Untuk melawan Anies

JAKARTA, JITUNEWS.COM - Pengamat politik anggaran, Uchok Sky Khadafi menduga, calon presiden dari partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Prabowo Subianto  tidak akan menggandeng pendamping atau calon wakil presiden dari kalangan Organisasi Masyarakat Nahdlatul Ulama (Ormas NU).

Jika dilihat dari peta politiknya, Dia meyakini Prabowo akan menggandeng dari kalangan sesama parpol.

"Capres NU akan ketinggalan kereta. Karena, Prabowo akan dipaksakan dengan GP. Untuk melawan Anies. Ini artinya, cak Imin harus menyingkir dari Prabowo atau tetap bergabung dengan Prabowo tapi bukan sebagai cawapres," kata Uchok di Jakarta, Selasa (25/10/2022).

Ganjar Siap Nyapres, Pengamat: Sinyal PDIP Sedang Persiapkan Koalisi Pencapresan

Uchok menambahkan, peluang kader NU untuk bisa bersanding dengan salah satu kandidat capres termasuk Prabowo Subianto adalah dengan memberikan kesempatan kepada eks Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan untuk ikut berkompetisi pada pilpres 2024.

"Kalau ingin PS-cak Imin, maka capres Anies harus tetap ikut kontestasi pilpres, dan tidak dijadikan tersangka oleh KPK, gara-gara kasus E formula. Kalau ingin PS-cak Imin harus ada 4 pasang calon, dan peluang PS-cak Imin menang besar sekali," kata Uchok.

Meski demikian, Uchok tak menampik, ide adanya empat paslon capres-cawapres merupakan jalan terjal yang sulit dilalui.

"Tetapi, kalangan istana, tidak ingin ada 4 pasang calon, dan mereka ingin dua pasang calon agar pilpres dalam kendali istana," kata aktivis 98 itu.

"Tentu dua pasang calon ini, yang direstui istana, bukan yang tidak disukai istana seperti Anies," imbuh Uchok.

Adapun dua pasang calon yang direstui istana itu, kata Uchok, pertama, PS-cak Imin melawan GP.

"Hanya saja GP ini belum ada pasangan, belum ketemu, apakah Erick Thohir, atau Airlangga Hartarto. Ini masih rebutan, dan pusing istana," kata pria penikmat biskuit Roma Kelapa itu.

Adapun parpol diluar istana, Uchok memprediksi pada akhirnya mereka akan berkoalisi dengan dua paslon yang direstui istana pada akhirnya.

"NasDem dan Demokrat, dan PKS silahkan bergabung, bisa ke GP atau PS-cak Imin," kata dia.

Meski demikian, kata Uchok lagi, keinginan istana agar pilpres diikuti dua paslon masih dinamis suasananya.

"Keinginan dua pasang calon ini, masih terganjal manuver politik Puan Maharani, dan Anies. Sehingga formula dua calon ini, sampai saat ini masih mentah," tukasnya.

TGB: Siapapun Capresnya Harus Kedepankan Kampanye Damai

Sentimen: positif (86.5%)