Sentimen
Negatif (100%)
27 Okt 2022 : 10.21
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Moskow

Partai Terkait

Dilema Afrika Selatan Kedatangan Kapal Pesiar Mewah Milik Konglomerat Rusia yang Disanksi Barat

27 Okt 2022 : 17.21 Views 3

Akurat.co Akurat.co Jenis Media: News

Dilema Afrika Selatan Kedatangan Kapal Pesiar Mewah Milik Konglomerat Rusia yang Disanksi Barat

AKURAT.CO Afrika Selatan didesak agar tak mengizinkan kapal pesiar super mewah milik oligarki Rusia yang terkena sanksi berlabuh di Cape Town. Namun, desakan itu ditolak.

Dilansir dari BBC, kapal The Nord milik Alexei Mordashov, sekutu Presiden Rusia Vladimir Putin, akan merapat ke Cape Town usai meninggalkan Hong Kong awal pekan ini. Para pemimpin oposisi Afrika Selatan sontak mendesak pemerintah agar menyitanya. Namun, menurut juru bicara Presiden Cyril Ramaphosa, ia tak melihat ada alasan untuk mematuhi sanksi Barat.

"Afrika Selatan tak punya kewajiban hukum untuk mematuhi sanksi yang dijatuhkan Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa (UE). Kewajiban Afrika Selatan sehubungan dengan sanksi hanya terkait dnegan yang secara khusus diadopsi oleh PBB," terang Vincent Magwenya di Pretoria pada Selasa (25/10).

baca juga:

Negara-negara Barat dan sekutunya telah menjatuhkan sanksi pada 1.000 lebih individu dan bisnis Rusia sebagai tanggapan atas invasi Rusia ke Ukraina. Namun, seperti banyak negara Afrika lainnya, pemerintah Ramaphosa sejauh ini tak mengecam langsung terhadap Rusia dan abstain dalam beberapa pemungutan suara PBB yang mengutuk perang tersebut. Meski begitu, Pretoria tetap menyerukan negosiasi penyelesaian untuk mengakhiri konflik.

Di sisi lain, pada Senin (24/10), Wali Kota Cape Town Geordin Hill-Lewis mendesak para pejabat agar memblokir masuknya kapal pesiar The Nord.

"Tak ada tempat di kota kami untuk kaki tangan dan pendukung perang Putin. Sejauh ini, kebijakan luar negeri negara kita terkait perang imperialis ilegal Rusia sangat memalukan. Inilah kesempatan untuk memperbaiki sejumlah penilaian yang salah dan membela yang jelas benar," tandasnya.

Saat berbicara kepada media lokal pada Minggu (23/10), Hill-Lewis yakin konglomerat tersebut bepergian dengan kapal pesiarnya. Namun, tak jelas apakah Mordashov berada di kapal The Nord. Menurut seorang juru bicara Mordashov pekan lalu, konglomerat tersebut telah berada di Moskow sejak kapal pesiarnya tiba di Hong Kong.

Serupa dengan Afrika Selatan, pemerintah Hong Kong juga enggan menghalangi berlabuhnya The Nord. Menurut Kepala Eksekutif John Lee, Hong Kong hanya bertanggung jawab pada sanksi PBB, tetapi tidak untuk sanksi sepihak yang dikenakan oleh 'yurisdiksi individu'.

Sebelum perang, Mordashov adalah orang terkaya Rusia. Pria 57 tahun itu meraup kekayaan sekitar USD 29,1 miliar melalui perusahaan baja dan pertambangannya, Severstal.

Di awal meletusnya konflik, ia menjadi sasaran sanksi Barat karena hubungannya dengan Putin. Namun, konglomerat tersebut mempertanyakan langkah tersebut. Ia berdalih tak terlibat dalam politik Rusia dan hanya sedikit pengaruh di Kremlin.

Mordashov telah kehilangan salah satu kapalnya yang lebih kecil, Lady M. Kapal 65,5 meter ini disita oleh Kepolisian Italia pada bulan Maret.

Namun, The Nord diyakini sebagai aset kapal pesiar terbesarnya. Dengan nilai USD 521 juta, kapal ini dilengkapi 2 landasan helikopter, kolam renang, dan bioskop. Ukurannya pun lebih besar dari lapangan sepak bola dan disebut-sebut sebagai salah satu kapal paling mewah di dunia.

Tak lama setelah meletus konflik di Ukraina, The Nord meninggalkan Seychelles menuju pelabuhan Vladivostok di Rusia timur jauh. Langkah ini dipandang sebagai upaya agar tak senasib dengan Lady M.

Di sisi lain, menurut para ahli, Mordashov bakal kesulitan menemukan pelabuhan internasional yang mampu memelihara kapal pesiar super mewah. Pasalnya, sebagian besar berada di Eropa, tetapi kapalnya akan langsung disita jika ke sana. []

Sentimen: negatif (100%)