Sentimen
Informasi Tambahan
Brand/Merek: Vivo
BUMN: PT Pertamina, Garuda Indonesia
Grup Musik: APRIL
Institusi: UGM
Tokoh Terkait
Vivo Banderol BBM RON 90 Rp 12.600/Liter, Jual Rugi?
CNBCindonesia.com Jenis Media: News
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Vivo Energy Indonesia atau pemilik Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Vivo resmi menjual Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis bensin Revvo 90 (RON 90) atau setara Pertalite yang dijual PT Pertamina (Persero).
SPBU Vivo membanderol BBM Revvo 90 ini pada harga Rp 12.600 per liter mulai Kamis, 20 Oktober 2022. Dibandingkan dengan harga Pertalite, harga bensin Revvo 90 ini masih lebih mahal Rp 2.600 per liter karena Pertalite saat ini masih dijual seharga Rp 10.000 per liter.
Lebih murahnya Pertalite ini hal yang wajar karena bensin Pertalite merupakan Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) di mana ketika ada selisih harga keekonomian dan harga jual ke masyarakat, maka pemerintah akan memberikan kompensasi kepada Pertamina selaku badan usaha yang diberikan penugasan penjualan bensin Pertalite ini.
Namun di sisi lain, bila dibandingkan dengan harga BBM sejenis yang dijual badan usaha swasta lainnya, harga Revvo 90 ini masih lebih murah. BP-AKR misalnya, membanderol BP 90 sebesar Rp 14.050 per liter.
Lantas, apa iya harga keekonomian atau harga asli BBM Revvo 90 (RON 90) ini sebesar Rp 12.600 per liter?
Pengamat Ekonomi Energi Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi menilai, harga yang dibanderol SPBU Vivo tersebut merupakan salah satu strategi pemasaran perusahaan. Perusahaan sengaja mematok harga tidak jauh selisihnya dari harga BBM sejenis yang dijual badan usaha lainnya, khususnya Pertamina.
Tujuannya, tak lain agar konsumen BBM sejenis seperti Pertalite yang dijual Pertamina bisa berpindah ke Vivo.
"Sekarang Vivo mengeluarkan RON 90 harganya Rp 12.600 dan itu nggak begitu jauh selisihnya dengan Pertalite. Yang pertama, memang ingin pricing strategy, dengan mengeluarkan harga-harga yang mendekati, memang tujuannya adalah agar konsumennya Pertamina itu berpindah ke Vivo," paparnya kepada CNBC Indonesia, Jumat (21/10/2022).
Namun demikian, dia tidak menutup kemungkinan bila harga Rp 12.600 per liter itu memang sudah harga keekonomiannya. Namun bila itu memang benar harga aslinya, harga keekonomian Pertalite yang ditetapkan pemerintah bisa jadi lebih mahal.
"Kan ada beberapa variabel, marginnya pun ada. Nah ini terus terang saya kesulitan untuk menghitung batasan, pemerintah juga kurang transparan, hampir semua orang termasuk anggota DPR itu nggak tahu apakah harga itu (Pertalite) sesuai dengan harga keekonomian atau tidak," tuturnya.
Tapi, lanjutnya, dengan harga Revvo 90 ini masih lebih rendah dibandingkan BP 90, maka dia pun menduga harga Rp 12.600 per liter ini untuk menarik konsumen Pertamina maupun BP.
"Tapi dengan harga Rp 12.600 tadi lebih murah dibanding BP itu adalah untuk menarik konsumen Pertamina ataupun konsumen BP," ucapnya.
Seperti diketahui, harga BBM jenis Pertalite telah dibanderol sebesar Rp 10.000 per liter sejak 3 September 2022 lalu.
Namun ternyata, meski telah mengalami kenaikan dari sebelumnya dipatok sebesar Rp 7.650 per liter, ternyata harga asli atau keekonomian bensin Pertalite ini masih lebih besar dari harga yang dijual ke masyarakat.
Pada akhir Agustus 2022 lalu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut, harga keekonomian Pertalite seharusnya telah mencapai Rp 14.450 per liter. Harga tersebut dengan asumsi harga minyak mentah Indonesia (ICP) sebesar US$ 105 per barel, nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sebesar Rp 14.700.
Pada APBN 2022 awal, harga minyak mentah Indonesia (ICP) dipatok sebesar US$ 63 per barel. Lalu, diubah menjadi US$ 100 per barel. Kini, harga minyak memang cenderung menurun di bawah US$ 100 per barel, namun masih berada pada posisi tinggi di kisaran US$ 90 per barel.
Pada Kamis (20/10/2022) harga minyak mentah dunia tercatat US$ 92,38 per barel, turun tipis 0,03% dibandingkan posisi sebelumnya. Sementara jenis light sweet atau West Texas Intermediate naik 0,5% ke US$ 85,98 per barel.
Sedangkan kurs pada perubahan APBN 2022 sesuai Peraturan Presiden No.98 tahun 2022, dipatok sebesar Rp 14.450 per US$.
Namun kini nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat kini semakin anjlok. Nilai tukar rupiah sempat stagnan sebelum akhirnya tak berdaya melawan dolar AS hingga pada pertengahan perdagangan Jumat (21/10/2022). Kini, Mata Uang Garuda telah menyentuh level Rp 15.600 per US$.
Mengacu pada data Refinitiv, rupiah stagnan pada pembukaan perdagangan di Rp 15.570 per US$. Sayangnya, rupiah kembali tertekan sebesar 0,19% ke Rp 15.600 per US$ pada pukul 11:10 WIB. Posisi tersebut menjadi yang terendah sejak 15 April 2020.
[-]
-
Heboh BBM Revvo 89 Dijual Murah, Akhirnya Vivo Buka Suara!(wia)
Sentimen: positif (44.4%)