Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Yogyakarta, Sleman
4 Anak Pasien Gagal Ginjal Akut di DIY Dinyatakan Sembuh
Akurat.co Jenis Media: News
AKURAT.CO RSUP Dr. Sardjito memastikan empat pasien anak dinyatakan sembuh dari gagal ginjal akut.
Pakar Nefrologi RSUP Dr. Sardjito, Retno Palupi menyebut keempat pasien anak itu telah diperbolehkan pulang untuk menjalani rawat jalan.
Kata Retno, empat anak tersebut dua di antaranya berasal dari Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dengan usia 2 tahun dan 6,5 tahun. Sementara dua sisanya asal dari Jawa Tengah dengan usia 13 tahun dan 1 tahun.
baca juga:"Dari 13 pasien gagal ginjal akut yang kemarin kami laporkan ada empat yang sudah rawat jalan," kata Retno di RSUP Dr. Sardjito, Sleman, Selasa (25/10/2022).
Retno melanjutkan, tiga dari empat anak itu sudah bebas dari hemodealisis atau terapi cuci darah. Satu anak berusia 13 tahun masih harus menjalani cuci darah.
"Fungsi ginjal sudah membaik, artinya sudah normal atau mendekati normal, misal normalnya 90, dia 89. Kemudian yang satu pasien masih harus kami monitor dengan cuci darah," papar Retno.
Retno mengeklaim, sampai hari ini masih nihil penambahan kasus gagal ginjal akut yang ditangani RSUP Dr. Sardjito.
Adapun 7 dari 13 pasien gagal ginjal akut yang tercatat sejak Januari 2022 hingga Oktober 2022, dinyatakan meninggal dunia. Total, empat pasien sembuh dan dua sisanya masih rawat inap.
Dari tujuh pasien meninggal, terdapat satu di antaranya yang dinyatakan keluar dari kategori kasus gagal ginjal akut progresif atipikal karena diketahui memiliki riwayat penyakit lain yaitu autoimun.
"Sedangkan dua anak yang masih menjalani rawat inap sudah tidak lagi di ruang perawatan intensif, saat ini sudah di rawat di ruang perawatan biasa," kata dia.
Anggota tim medis dari Divisi Nefrologi Anak RSUP Dr. Sardjito, Kristia Hermawan menambahkan, seluruh pasien anak penderita gagal ginjal akut di RSUP Dr. Sardjito belum satu pun yang menggunakan obat antidotum Fomepizole dari Kementerian Kesehatan.
"Pasien yang kami rawat (inap) kemarin maupun yang rawat jalan tidak ada yang mendapatkan obat Fomepizole yang disampaikan Pak Menkes karena memang belum sampai ke kami," katanya.
Penangangan medis yang dilakukan pihak rumah sakit, menurutnya, seluruhnya berupa pengobatan suportif hingga tindakan terapi pengganti ginjal berupa dialisis bagi pasien yang terindikasi.
Metode dialisis yang dilakukan berupa terapi cuci darah dengan mesin atau peritoneal dialisis. Yakni, cuci darah dengan pemasangan selang pada rongga perut yang dapat dikerjakan tanpa mesin. []
Sentimen: positif (88.9%)