Sentimen
Positif (64%)
26 Okt 2022 : 09.40
Informasi Tambahan

Agama: Islam

Kab/Kota: bandung

Tokoh Terkait

Ketua MPR: Indonesia Usulkan Forum MPR Dunia

26 Okt 2022 : 16.40 Views 3

Koran-Jakarta.com Koran-Jakarta.com Jenis Media: Nasional

Ketua MPR: Indonesia Usulkan Forum MPR Dunia

BANDUNG - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengatakan Indonesia mengusulkan nama Forum for World Consultative Assembly atau Forum MPR Dunia pada konferensi internasional di Bandung, Jawa Barat, 24-26 Oktober 2022.

"Untuk nama forum ini, dan sesuai dengan visi besar yang kita pikirkan bersama, bila para pimpinan yang mulia menyetujui maka MPR RI mengusulkan nama Forum for World Consultative Assembly," kata Bamsoet dalam sambutan pembukaan kongres di Gedung Merdeka, Bandung, Selasa (25/10).

Indonesia menggelar Konferensi Internasional Majelis Permusyawaratan Rakyat, Majelis Suro, atau Nama Sejenis Lainnya dari Negara-Negara Anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).

Dalam konferensi internasional itu sebanyak lima belas lembaga Majelis Permusyawaratan Rakyat, Majelis Suro, atau Nama Sejenis Lainnya yakni Republik Indonesia, Kerajaan Arab Saudi, Kerajaan Maroko, Republik Arab Mesir, Republik Islam Pakistan, Palestina, Malaysia, Republik Demokratik Rakyat Aljazair, Kerajaan Bahrain, Republik Mozambik, Republik Yaman, Republik Turki, Republik Islam Iran, Republik Irak, Kerajaan Jordania Hasyimiyah.

Baca Juga :

Bamsoet: Banyak Tantangan Menuju Indonesia Emas

Selain itu, hadir pula dua organisasi internasional Persatuan Parlemen Negara Anggota OKI dan Liga Muslim Dunia.

Lima Alasan

Bamsoet menyebut lima alasan penting dibentuknya Forum for World Consultative Assembly atau Forum MPR Dunia pada konferensi internasional di Bandung. "Terdapat lima alasan pentingnya pembentukan forum majelis permusyawaratan rakyat atau nama lain yang nantinya disepakati," katanya.

Pertama, Majelis Permusyawaratan Rakyat, Majelis Suro, atau Nama Sejenis Lain dan lembaga legislatif yang eksis dan konstitusional, tetapi potensi besarnya belum secara spesifik terwadahi dalam PUIC maupun IPU.

Kedua, setiap isu perlu didekati dengan formula kerja sama lembaga yang sesuai dengan isu dan karakteristik atau kewenangan lembaga termasuk lembaga keparlemenan. Tidak mungkin semua isu hanya disikapi dan diatasi oleh satu lembaga, karena kapasitas setiap lembaga terbatas.

Ketiga, kerja sama antar lembaga dalam forum atau lembaga internasional harus menghasilkan penguatan kelembagaan bagi internal lembaga itu sendiri. Bagaimana pun, kerjasama dalam organisasi internasional yang keanggotaannya melibatkan lembaga-lembaga negara pada akhirnya akan memperkuat lembaga itu.

Keempat, kerja sama antar lembaga dalam forum atau lembaga internasional diharapkan menghasilkan rekomendasi strategis yang bisa ditindaklanjuti lembaga itu atau mitranya, sesuai tugas dan fungsi lembaga itu.

Baca Juga :

MPR Laporkan Pembentukan Panitia Ad Hoc untuk PPHN

Kelima, kerjasama antar lembaga dalam organisasi internasional diharapkan dapat menguatkan kontribusi lembaga internasional yang sudah lama eksis dalam menyelesaikan persoalan kemanusiaan khususnya, dan persoalan global pada umumnya.


Redaktur : Sriyono

Penulis : Antara

Sentimen: positif (64%)