Sentimen
RSUP Dr. Sardjito Klaim Tak Temukan Kristal pada Pasien Gagal Ginjal Akut
Akurat.co Jenis Media: News
AKURAT.CO RSUP Dr. Sardjito memaparkan hasil pelacakan terkait pemicu gagal ginjal akut pada anak. Rumah sakit menyebut tak menemukan kristal dalam tubuh tiga pasien.
Pakar Nefrologi RSUP Dr. Sardjito, Retno Palupi mengatakan, temuan itu didasarkan pada pengambilan sampel jaringan ginjal atau prosedur biopsi terhadap 3 pasien.
"Kami tidak temukan adanya kristal pada biopsi renal (sekitar ginjal) tersebut," kata Retno di RSUP Dr. Sardjito, Selasa (25/10/2022).
baca juga:Hasil biopsi, menurutnya, mengarah ke temuan Acute Tubular Necrosis (ATC) atau nekrosis tubular akut yang biasa ada pada saat terjadi inflamasi atau infeksi berat pada ginjal.
"Yang kami masukkan sebagai kriteria gagal ginjal akut progresif atipikal ini adanya gangguan di tubulus ginjal, di pipa-pipa ginjal itu ada gangguan yang mengalami nekrosis atau kematian jaringan tubulus dan degenerative, kerusakan di pipa-pipa ginjal itu," paparnya.
Retno menekankan, biopsi dilakukan supaya dapat mengidentifikasi jenis kerusakan yang terjadi beserta penyebabnya. Hanya saja, untuk temuan absennya kristal pada renal belum mencapai kesimpulan.
RSUP Dr. Sardjito juga mengirimkan sampel tersebut Laboratorium Kesehatan Daerahh (Labkesda) DKI Jakarta sepekan lalu dan masih menanti hasilnya hingga saat ini.
Anggota tim medis dari Divisi Nefrologi RSUP Dr. Sardjito, Kristia Hermawan mengatakan, kristal ini terbentuk saat ada senyawa dengan takaran di atas normal yang seharusnya tidak berada di dalam pipa-pipa ginjal.
"Pada kasus di mana ada keracunan metabolik dari EG (etilen glikol) atau DEG (dietilen glikol) ini akan ada zat yang harusnya kadarnya yang normalnya tidak teralu banyak, di situ dia akan terlalu banyak, ketika kadarnya terlalu banyak, dengan keasaman cairan yang ada di situ, misalnya dia terlalu asam akan mendukung untuk pembentukan kristal," kata dokter anak ini.
"Begitu terbentuk kristal maka akan ada tambahan zat padat yang akan mengganggu aliran dari cairan yang melewari pipa-pipa itu. Kalau ada kristal yang terbentuk di situ, dan bentuknya tajam dia akan melukai dinding-dinding dari pipa," sambungnya.
Kristia mengatakan, kristal sejenis ini tak ditemukan pada 3 pasien yang 2 di antaranya masih membutuhkan hemodialisis atau cuci darah.
"Sehingga, tidak menutup kemungkinan mekanisme kerusakan pada ginjal bukan terkait kristal," imbuhnya.
Adapun prosedur pelacakan penyebab gagal ginjal akut progresif atipikal ini, menurutnya, menyesuaikan petunjuk dari Kementrian Kesehatan. Antara lain dengan melakukan penelusuran riwayat penggunaan obat sirop serta pemeriksaan toksikologi untuk mengetahui ada tidaknya EG/DEG dalam darah atau urine pasien.
Dari semua kasus yang telah ditangani sampai hari ini, baik pasien yang telah dipulangkan atau yang sekarang masih dirawat belum ada yang mendapat pengobatan antidote Fomepizole.[]
Sentimen: negatif (100%)