Sentimen
Positif (99%)
26 Okt 2022 : 03.27
Tokoh Terkait

PM Palestina: Persatuan Penting untuk Akhiri Pendudukan Israel

26 Okt 2022 : 03.27 Views 2

RRi.co.id RRi.co.id Jenis Media: Nasional

PM Palestina: Persatuan Penting untuk Akhiri Pendudukan Israel

KBRN, Jakarta: Perjanjian yang ditandatangani antara faksi Hamas dan Fatah di Aljazair, akan diikuti dengan berbagai upaya guna tercapainya rekonsiliasi. Adapun pertemuan kedua faksi bersaing Palestina itu, difasilitasi oleh Aljazair yang berperan sebagai mediator. 

“Saya bukan hanya Perdana Menteri, tetapi saya juga anggota Komite Pusat Fatah. Saya ingin memberi tahu Anda, bahwa kami akan melakukan segala upaya untuk memungkinkan rekonsiliasi Palestina ini,” ungkap Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh dalam pengarahan pers, Selasa (25/10/2022) di Jakarta. 

Shtayyeh menyebut, rekonsiliasi sangat penting dalam upaya mencapai persatuan di dalam negara Palestina. Sebab, hal itu dinilai merupakan modal untuk menghentikan pendudukan ilegal Yahudi. 

“Mengapa, karena persatuan penting untuk mengakhiri pendudukan. Persatuan penting untuk mengakhiri perpecahan dan persatuan. Itu membuat Palestina terlihat cerah di benak para sahabat kami, baik di Indonesia maupun di belahan dunia lainnya,” tambahnya. 

Persatuan faksi politik diharapkan akan mewujudkan target Palestina, untuk menguasai wilayah itu sebagai sebuah negara berdaulat. Sehingga, menurut Shtayyeh diperlukan adanya kejelasan dalam agenda politik untuk melawan berbagai aspek. 

“Kita harus sangat jelas dalam agenda politik kita, dalam semua aspek kehidupan yang mendikte persatuan Palestina. Penting juga bahwa setiap pemerintahan Palestina di masa depan akan menguasai seluruh wilayah Palestina, mulai dari Rafah termasuk Gaza hingga wilayah Jenin dan seterusnya,” paparnya. 

Pada kesempatan itu Shtayyeh mengungkapkan peran Indonesia yang mendukung kemerdekaan Palestina. Dimana Indonesia dipandang sebagai sebuah negara yang berpihak kepada perdamaian.

“Indonesia selalu di pihak perdamaian dan keadilan bagi Palestina, dan telah menjadi hak Palestina untuk memiliki negara berharga yang berdaulat dan merdeka. Inilah yang kami dengar dari Presiden (Joko Widodo),” ujar Perdana Menteri Palestina. 

Perjanjian yang telah ditangani oleh Hamas dan Fatah untuk rekonsiliasi, selanjutnya akan dibawa pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Arab. Menurut rencana KTT Arab akan berlangsung awal November di Aljazair. 

“Saya berharap setelah itu kami duduk dan mengerjakan detail dari semua yang telah terjadi,” kata Mohammad Shtayyeh. 

Sentimen: positif (99.1%)