Sentimen
Negatif (94%)
26 Okt 2022 : 01.54
Informasi Tambahan

BUMN: PLN, PT Bukit Asam

Kab/Kota: Pacitan

Tokoh Terkait

2 PLTU PLN Bakal Dialihkan, Segini Perkiraan Nilainya..

26 Okt 2022 : 08.54 Views 3

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: News

2 PLTU PLN Bakal Dialihkan, Segini Perkiraan Nilainya..

Jakarta, CNBC Indonesia - PT PLN (Persero) diketahui akan mengalihkan operasional dua pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) diantaranya PLTU Pelabuhan Ratu 3 x 350 Mega Watt (MW) dan juga PLTU Pacitan.

Peralihan dua PLTU yang bersumber bahan baku dari batu bara itu sebagai dukungan kepada pemerintah untuk memperpendek usia PLTU atau pensiun PLTU. Adapun peralihan PLTU itu akan menggunakan skema Energy Transition Mechanism (ETM) yang disusun Kementerian Keuangan.

Sebelumnya, pada Selasa (18/10/2022), PLN dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA) sudah melakukan penandatanganan Principal Framework Agreement (PFA) sebagai komitmen PLN untuk mengalihkan PLTU Pelabuhan Ratu kepada PTBA.

-

-

Lalu, berapa nilai dari kedua PLTU yang akan dialihkan oleh PLN? Direktur Transmisi dan Perencanaan Sistem PLN Evy Haryadi membeberkan rencana pelepasan dua aset PLTU nantinya akan menggunakan skema pengalihan (spin off) aset dengan pembiayaan campuran yang melibatkan para investor.

Adapun dua PLTU yang akan dialihkan bernilai sebesar US$ 1,6 miliar, masing-masing US$ 800 juta. "Totalnya US$ 1,6 miliar untuk dua PLTU. Untuk PLTU Pacitan akan kerja sama dengan investor internasional. Ini yang satu (PLTU Pelabuhan Ratu) sinergi. Kita sedang mencari investor karena pada dasarnya tergantung pada konsep refinancing. Di sana diperlukan satu blended finance yang lebih murah," kata Evy ditemui di Nusa Dua, Bali, Selasa (19/10/2022).

Evy mengatakan skema pengalihan aset PLTU dengan menggunakan pembiayaan campuran atau blended financing yang telah didesain Kementerian Keuangan. Pengalihan aset pembangkit ditujukan sebagai upaya perusahaan untuk mempersingkat masa usia operasional PLTU.

"Sudah didesain oleh Menteri Keuangan untuk menerima seluruh dana-dana, pihak-pihak seperti filantropi, green financing. Sehingga ada dana-dana murah masuk untuk membantu kita proses retirement," kata dia.

Untuk diketahui, PT PLN (Persero) dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA) melakukan penjajakan dalam pengakhiran lebih awal (early retirement) salah satu PLTU, yakni PLTU Pelabuhan Ratu, Jawa Barat.

Direktur Utama PTBA, Arsal Ismail menyampaikan komitmennya untuk mendukung kebijakan Pemerintah yang mendorong pensiun dini PLTU dalam rangka transisi menuju energi bersih. PTBA sangat peduli dengan isu perubahan iklim dan siap berkontribusi agar target Net Zero Emissions pada 2060 dapat tercapai.

"Kerja sama dengan PLN dalam melakukan early retirement PLTU sejalan dengan visi PTBA menjadi perusahaan energi dan kimia kelas dunia yang peduli lingkungan. Kami berharap agar target-target penurunan emisi karbon dapat tercapai dan ketahanan energi tetap terjaga," kata Arsal Ismail.

Arsal menjelaskan, berbagai aspek dipertimbangkan dalam kerja sama ini, baik aspek lingkungan hingga keekonomian. Principal Framework Agreement ini merupakan komitmen bersama yang memberi ruang untuk mencapai kesepakatan terbaik yang memberi nilai maksimal bagi kedua belah pihak. "Kerja sama ini menguntungkan semua pihak, baik PLN maupun PTBA," ujarnya.

Dengan adanya program pengakhiran lebih awal, masa operasional PLTU Pelabuhan Ratu akan terpangkas dari 24 tahun menjadi 15 tahun. Penurunan masa operasional tersebut akan dibarengi oleh potensi pemangkasan emisi karbondioksida (CO2) ekuivalen sebesar 51 juta ton atau setara Rp 220 miliar.

Keikutsertaan PTBA dalam rencana early retirement PLTU Pelabuhan Ratu ini didasari oleh beberapa pertimbangan strategis. PLTU Pelabuhan Ratu merupakan tulang punggung pasokan listrik di wilayah bagian selatan Pulau Jawa.

Berdasarkan lokasi geografis, tata kelola PLTU Pelabuhan Ratu relatif lebih mudah diintegrasikan dengan sistem rantai pasok PTBA. Kebutuhan batu bara PLTU Pelabuhan Ratu sebanyak 4,5 juta ton per tahun atau 67,5 juta ton selama 15 tahun. Hal tersebut selaras dengan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) untuk pemanfaatan cadangan batu bara PTBA.


[-]

-

Jokowi Larang PLTU Baru! Ini Jumlah yang Masih Bisa Dibangun
(pgr/pgr)

Sentimen: negatif (94.1%)