Sentimen
Negatif (100%)
25 Okt 2022 : 22.30
Informasi Tambahan

Institusi: UNAIR, Universitas Airlangga

Kab/Kota: Bogor

Tokoh Terkait
Muhammad Riza

Muhammad Riza

Waspadai Gejala Gagal Ginjal Akut, Berapa Kali Anak Harus Buang Air Kecil ?

26 Okt 2022 : 05.30 Views 3

Ayobogor.com Ayobogor.com Jenis Media: Regional

Waspadai Gejala Gagal Ginjal Akut, Berapa Kali Anak Harus Buang Air Kecil ?

AYOBOGOR.COM -- Gagal ginjal akut pada anak masih menjadi momok bagi masyarakat. Orang tua pun diminta terus waspada dan memantau kondisi anak.

Dilansir dari Republika.co.id, ahli nefrologi Universitas Airlangga (Unair), Muhammad Riza Kurniawan menjelaskan, gangguan ginjal akut dapat terjadi apabila terdapat peningkatan serum kreatinin atau penurunan jumlah produksi urin.

Kreatinin merupakan limbah dalam darah hasil dari produksi jaringan otot saat beraktivitas. Jika terjadi gagal ginjal maka limbah ini sulit disaring dan akan mempengaruhi rutinitas buang air kecil.

Baca Juga: CPNS 2023 Dibuka Bulan Apa? Kemenpan RB Beri Bocorannya Begini

"Kreatinin dalam darah akan disaring oleh ginjal dan dibuang melalui urin. Jika fungsi ginjal terganggu maka ginjal akan kesulitan untuk menyaring kreatinin sehingga jumlahnya meningkat dalam darah," ujarnya, Selasa, 25 OKtober 2022.

Ia menjelaskan, tanda dan gejala gangguan ginjal pada anak bergantung pada penyebabnya. Namun gejala umum yang sering muncul adalah jumlah urin menurun.

Jika anak Anda tidak buang air kecil lebih dari enam jam, maka Anda harus waspada. Ketika menemui gejala tersebut, orang tua disarankan agar segera membawa anak ke dokter.

Normalnya seorang anak buang air kecil minimal 0,5 cubik centimetre (cc) per kilogram per jam. Misalnya berat badan anak 10 kilogram, maka normalnya dalam 1 jam buang air kecil minimal 5 cc, sehingga dalam 6 jam anak buang air kecil sebanyak 30 cc.

Baca Juga: Wisata Dekat Stasiun Bogor, Ada Kuliner Nuansa Alam Buat Tempat Nongkrong

Riza menjelaskan, jika fungsi ginjal sangat menurun, maka harus dilakukan cuci darah menggunakan mesin atau yang sering disebut hemodialisis atau cuci perut.

Namun pada kasus gangguan ginjal akut, masih memiliki kemungkinan untuk sembuh. Asalkan penyakit anak segera ditangani dan mendapat perawatan yang tepat.

“Jika pada kasus gangguan ginjal akut, maka fungsi ginjal harus kembali normal. Tapi terkadang tidak banyak yang mengerti bahwa pemeriksaan fungsi ginjal tidak seperti pemeriksaan darah yang dilakukan secara rutin,” ujar Riza.

Riza melanjutkan, gangguan ginjal akut sifatnya berubah-ubah. Anak dengan gangguan ginjal akut tetap memiliki kesempatan yang sama dengan anak lainnya. Ia akan tetap tumbuh dan berkembang dengan baik.

Baca Juga: CPNS 2023 Dibuka Bulan Apa? Kemenpan RB Beri Bocorannya Begini

"Tentu mereka punya (harapan hidup). Mereka tetap tumbuh dan berkembang tapi tetap harus terkontrol misal jumlah urin dan evaluasi ginjalnya. Jadi harus rutin kontrol ke dokter,” kata Riza.

Riza menjelaskan, pencegahan yang dapat dilakukan misalnya dengan menjaga asupan nutrisi, cairan, dan memakan makanan yang bergizi. "Bagi anak-anak lebih besar hindari merokok, alkohol, obat-obatan terlarang. Hindari juga obat-obatan diluar resep yang diberikan dokter,” kata Riza.

Sentimen: negatif (100%)