Sentimen
Negatif (97%)
25 Okt 2022 : 21.55
Informasi Tambahan

Kasus: pembunuhan

Tokoh Terkait
Brigadir Yosua Hutabarat

Brigadir Yosua Hutabarat

Bukan karena Ditembak, Bibi Brigadir J Ungkap Luka yang Tercantum pada Tanda Terima Jenazah

25 Okt 2022 : 21.55 Views 2

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

Bukan karena Ditembak, Bibi Brigadir J Ungkap Luka yang Tercantum pada Tanda Terima Jenazah

PIKIRAN RAKYAT - Tiga bibi Brigadir J, yakni Roslin Simanjuntak, Rohani Simanjuntak, dan Sangga Sianturi pergi ke Jakarta untuk menjadi saksi di persidangan kasus pembunuhan berencana yang menewaskan keponakan mereka.

Pada kanal YouTube Irma Hutabarat-Horas Inang, Roslin Simanjuntak bercerita bahwa salah satu polisi yang mengawal jenazah Brigadir J yakni Leonardo Simatupang mengungkap bahwa pemilik nama lengkap Nofriansyah Yosua Hutabarat itu tewas karena tembak-menembak dengan rekannya, yaitu Bharada E.

Keluarga Brigadir J menemukan kejanggalan pada surat tanda serah terima. Pada surat tanda serah terima, tidak ditemukan kalimat yang menyatakan bahwa Brigadir J mengalami luka tembak. Di sana hanya tertulis “luka lain”.

Baca Juga: Bibi Brigadir J Ungkap Luka yang Ia Lihat pada Jenazah Keponakannya: Itu Bukan Kena Tembak

“Kalau isi apanya tuh saya baca juga. Kan ada dibuat di situ akibat mati, ada tulisannya, gak diisi. Cuma kesimpulan di bawah ada luka lain. Jadi saya awam juga, ada luka lain maksudnya ini apa gak jelas ya,” kata Sangga Sianturi.

Sangga juga curiga jika surat hasil autopsi itu bukan dikeluarkan oleh rumah sakit, tetapi dibuat pribadi.

Bahasa yang tertera pun seperti bukan bahasa medis. Surat tersebut akan dibawa sebagai bukti pada persidangan.

Ketika akhirnya diizinkan untuk membuka peti jenazah, seluruh keluarga Brigadir J ingin melihatnya. Namun, yang diperbolehkan melihat hanya keluarga inti.

Baca Juga: Bibi Brigadir J Mengaku Pernah Dengar Kabar Bharada E Kritis karena Baku Tembak dengan Keponakannya

“Tapi karena edaku (Rohani Simanjuntak) ini live, kami nonton di luar sama masyarakat banyak,” tutur Sangga.

Rohani sebenarnya dilarang melakukan siaran langsung oleh para polisi yang mengantar jenazah Brigadir J.

Meski sempat melawan, Rohani akhirnya mematikan siaran langsung. Tak menyerah, ia merekam proses dibukanya peti jenazah. Ia melihat luka dan bekas jahitan di leher keponakannya.

Leonardo Simatupang mengizinkan ketika Kakak Brigadir J minta adiknya dimakamkan secara militer.

Baca Juga: Info Awal Kematian Simpang Siur, Bibi Brigadir J Sempat Diberitahu kalau Baku Tembak Sebabkan Dua Korban Luka

Selain itu, Leonardo juga meminta Keluarga Brigadir J datang ke Jakarta bila merasa ada kejanggalan.

Hingga hari menjelang subuh, ada anggota Propam yang memantau jenazah Brigadir J. Rohani menduga pemantauan itu supaya jenazah Brigadir J tak dilucuti pakaiannya.

“Ada tiga orang itu yang Propam ya, pakai (seragam) dinas tuh, sejam dia nengok apakah dibuka bajunya almarhum,” ucap Rohani.

“Satu jam dia nengok, berdiri orang itu bolak-balik. Setiap orang itu datang terbangun aku terus. Sampai jam lima pagi dia berusaha juga datang lagi, ditengok lagi, apakah dibuka bajunya kayak gitu. Mungkin memastikan orang itu jangan sampai pakaian si almarhum kami buka,” ucapnya lagi.***

Sentimen: negatif (97.7%)