Sentimen
Informasi Tambahan
Agama: Islam
BUMN: BNI, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk
Tokoh Terkait
SAS Institute: Hari Santri Momen Kebangkitan Ekonomi Pesantren
RM.id Jenis Media: Nasional
RM.id Rakyat Merdeka - Direktur Eksekutif Said Aqiel Siradj (SAS) Institute Sa’dullah Affandy mengatakan bahwa Hari Santri merupakan sebuah pengakuan negara kepada kaum santri atas kiprah dan jasa mereka terhadap Tanah Air.
“Sejak ditetapkan oleh Bapak Presiden Joko Widodo melalui Keppres Nomor 22 Tahun 2015, setiap tahun kaum santri selalu merayakan Hari Santri sebagai hari istimewa, sebuah pengakuan negara kepada kaum santri atas kiprah dan jasa mereka terhadap Tanah Air,” kata Sa’dullah dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa, (25/10).
Santri, tutur ia melanjutkan, merupakan lulusan pesantren, sebuah institusi pendidikan pertama dalam komunitas Islam Nusantara dan diyakini sebagai institusi pendidikan keislaman hasil kreasi para ulama Nusantara.
Berita Terkait : Telkom Berupaya Bangun Kekuatan Ekonomi Digital di Asia Tenggara
“Tidak mengherankan jika pesantren mampu eksis menjadi kawah candra dimuka bagi kaum intelektual Islam selama berabad-abad, bertahan menghadapi beragam gelombang perubahan zaman,” ucapnya.
Bahkan, pesantren tidak jarang menjadi aktor penggerak bagi perubahan itu sendiri, baik di masa kolonial, hingga reformasi dewasa ini.
Sa’dullah berpandangan bahwa tantangan kaum santri saat ini tidaklah sama dengan era sebelumnya. Kesenjangan politik nyaris tidak lagi terjadi di era keterbukaan ini.
Berita Terkait : Hadapi Tantangan Ekonomi Global, Bos BNI Ungkap Strategi Jitu
Setiap orang bebas untuk menyampaikan aspirasi politik dan pendapatnya masing-masing selama tidak mengganggu ketertiban umum atau bertentangan dengan peraturan yang ada.
“Meski demikian, kesenjangan ekonomi dan kerentanan sosial masih kita saksikan bersama,” tuturnya.
Dengan demikian, pada Hari Santri yang ke-8 ini, sangatlah tepat kiranya jika kaum santri dan pesantren memusatkan pandangan pada kebangkitan ekonomi santri, kata Sa’dullah.
Berita Terkait : Kepala BPIP: Santri Berperan Dalam Pembangunan Bangsa
Secara politik, kaum santri telah memiliki panggung yang cukup terbuka untuk pentas, meski tentu belum sebanding dengan jasanya selama berabad-abad dalam membangun peradaban bangsa. Secara pemikiran, santri juga telah banyak memiliki profesor apalagi doktor dalam berbagai bidang, baik lulusan dalam negeri maupun luar negeri.
“Namun, kalangan santri-pesantren, secara ekonomi dewasa ini, masih menjadi penghuni kelas menengah ke bawah. Inilah pekerjaan besar kaum santri ke depan. Sebuah tugas yang tidak lebih ringan dari perjuangan kaum santri dalam mengusir penjajah dan merebut kemerdekaan Indonesia,” kata Sa’dullah.
Sentimen: positif (93.4%)