Sentimen
Positif (66%)
24 Okt 2022 : 20.59
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Cipinang, Bangka

Kasus: Narkoba

Tokoh Terkait

Podcast Perindo, Sosok Freddy Budiman di Mata Sang Anak, Fikri: Tegas dan Penyayang

24 Okt 2022 : 20.59 Views 2

Sindonews.com Sindonews.com Jenis Media: Nasional

Podcast Perindo, Sosok Freddy Budiman di Mata Sang Anak, Fikri: Tegas dan Penyayang

loading...

Anak Freddy Budiman, Fikri Budiman menceritakan bagaimana sosok sang ayahnya semasa hidup. Foto/SINDOnews

JAKARTA - Nama Freddy Budiman tentu tidak asing di telinga masyarakat Indonesia. Dia merupakan terpidana mati kasus narkoba dan telah dieksekusi pada 29 Juli 2016. Sebelum dieksekusi, Freddy Budiman beberapa kali berurusan dengan polisi terkait kasus narkotika.

Freddy Budiman harus mendekam di penjara pada 2009 lantaran tertangkap memiliki 500 gram sabu dan divonis 3 tahun 4 bulan. Usai bebas, Freddy Budiman harus kembali berurusan dengan polisi pada 2011 lantaran memiliki 300 gram heroin, 27 gram sabu, dan 450 gram bahan pembuat ekstasi. Atas kepemilikan barang haram tersebut, Freddy Budiman divonis 9 tahun dan mendekam di LP Cipinang, Jakarta Timur.

Seakan tak jera, Freddy melanjutkan bisnis haramnya itu dari balik jeruji besi. Dari dalam penjara, Freddy Budiman terbukti mengorganisir penyelundupan 1.412.476 butir ekstasi dari China pada 2012. Kasus tersebut yang memvonisnya dengan pidana mati.

Baca juga: Sepak Terjang Freddy Budiman

Dalam Podcast Aksi Nyata Perindo, anak Freddy Budiman, Fikri Budiman menceritakan bagaimana sosok sang ayah. Fikri menyebut, jika sosok ayahnya merupakan pribadi yang tegas. "Tegas, penyayang, dan galak banget sih," kata Fikri dalam Podcast Aksi Nyata Perindo bertajuk 'Memetik Hikmah di Balik Kisah Freddy Budiman Sebelum Dieksekusi Mati' Senin (24/10/2022).

Baca juga: Curhatan Freddy Budiman Cara Jitu Bersihkan Oknum Aparat

Fikri menjelaskan, sifat penyayang dimiliki ayahnya ini bukan dalam bentuk kontak fisik seperti rangkul dan peluk sperti anak dan bapak lainnya. Fikri menilai, ayahnya terkesan cuek namun memiliki perhatian yang sangat baik kepada dirinya.

Fikri menceritakan masa kecilnya ketika berasa di Bangka Belitung. Ketika hujan turun dengan derasnya, Fikri menginginkan makanan hangat yang cocok dimakan saat hujan turun yakni tekwan. Fikri kemudian menyampaikan keinginannya tersebut kepada sang ayah. Tanpa mengucap sepatah kata pun, ayahnya bergegas keluar menerjang hujan untuk membelikan keinginan anaknya tersebut. "Dia perhatian tapi tidak mau nunjukkin aja gitu," ujarnya.

(cip)

Sentimen: positif (66.3%)