Lupakan Peta 2019, Kita Buat Peta Baru 2024
Akurat.co Jenis Media: News
AKURAT.CO, Calon presiden (Capres) Partai NasDem Anies Baswedan mengajak relawan pendukungnya yang tergabung dalam Go-Anies untuk melupakan peta Pilpres 2019. Anies justru mengajak para relawannya untuk menghadapi peta politik baru di Pilpres 2024 mendatang.
"Karena itulah mengapa ke depan kita harus ikhtiarkan. Nah ini semua sekarang dalam situasi di mana kita menuju sebuah fase-fase. Fase baru tahun 2024 saya mengajak kepada semuanya lupakan peta 2019. Kita buat peta baru untuk 2024," kata Anies saat menyampaikan sambutan politiknya pada acara Rakernas dan Ikrar Kebulatan Tekad Relawan Go-Anies di Hotel Bidakara, Minggu (23/10/2022).
Anies mengajak para relawannya untuk tidak terbawa dengan pola permainan politik pada Pilpres 2019 silam. Semua, kata dia, punya tanggungjawab yang sama untuk membangun perubahan dengan melibatkan sebanyak-banyaknya orang tanpa ada sekat.
baca juga:"Jangan terbawa dengan peta lama. Buat peta yang baru. Sekarang semuanya adalah sesama warga di Indonesia. Semua punya tanggung jawab yang sama dan libatkan semua, jangan batasi dengan batas-batas apapun juga. Seluruh anak bangsa diajak dalam sebuah arus perubahan yang akan dikerjakan," kata Anies disambut tepuk tangan para relawan yang hadir.
Jadi, kata dia, para relawan juga tidak terbawa dengan polarisasi yang terjadi sebagai dampak dari Pilpres 2019 silam. Anies meminta para relawannya untuk melihat rekam jejak calon pemimpin dan meninggalkan penilaian berdasarkan visi misi semata. Sebab, visi dan misi bisa dibuat-buat.
"Jadi jangan kita terbawa dengan apa yang pernah ada kemarin. Kita buat peta baru. Peta baru itu artinya apa? Artinya kita ingin tawarkan kepada semua bukan hanya visi, misi, bukan hanya itu karena itu adalah sesuatu yang bisa dikarang tapi yang namanya rekam jejak itu tidak bisa dikarang,"
Menurut Anies, rekam jejak seorang pemimpin bersifat faktual. Karenanya, dia ingin agar para relawan Go-Anies menyebarkan rekam jejak dan prestasinya selama memimpin Jakarta.
"Rekam jejak itu faktual. Rekam jejak ini senyatanya pernah terjadi. Go-Anis harus bawa rekam jejak dan di sini yang berbeda itu orang-orang punya rekam jejak semua. Dengan begitu maka apa yang kita tawarkan punya kredibilitas. Kalau tidak kita hanya menawarkan imajinasi dan tidak punya kredibilitas," ungkap Anies. []
Sentimen: positif (33.3%)