Sentimen
Negatif (98%)
24 Okt 2022 : 14.39
Informasi Tambahan

Hewan: Ular, Anjing

Kab/Kota: Yogyakarta

Kasus: kebakaran

Kasus Hewan Liar Masuk Rumah di Yogyakarta Kian Beragam, dari Musang hingga Ular

24 Okt 2022 : 14.39 Views 3

Okezone.com Okezone.com Jenis Media: Nasional

Kasus Hewan Liar Masuk Rumah di Yogyakarta Kian Beragam, dari Musang hingga Ular

YOGYAKARTA - Kasus evakuasi hewan liar yang masuk rumah warga di Kota Yogyakarta pada awal musim hujan kian beragam untuk jenis hewannya, tidak hanya ular tetapi juga biawak hingga musang.

“Kasus terakhir yang kami tangani adalah dua ekor musang masuk rumah warga,” kata Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Yogyakarta Octo Noor Arafat di Yogyakarta, dilansir dari Antara.  

Hingga September 2022, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan telah melakukan evakuasi 177 sarang tawon, 55 kali evakuasi ular dan biawak, penyelamatan kucing dan anjing 42 kali, pelepasan cincin 56 kali, serta penanganan 42 kasus kebakaran di dalam Kota Yogyakarta dan 51 kali membantu penangan kebakaran di luar Kota Yogyakarta.

BACA JUGA:Ekspansi Pendidikan Muhammadiyah ke Luar Negeri Dimulai Usai Muktamar 2010 di Yogyakarta

BACA JUGA:Alasan Kenapa Yogyakarta Disebut Daerah Istimewa Yogyakarta 

Pada Oktober, petugas setidaknya sudah melakukan evakuasi 10 ekor ular, satu ekor biawak, dan dua ekor musang.

Dia menjelaskan, evakuasi musang liar yang masuk ke rumah warga baru pertama kali dilakukan dan kasus tersebut cukup janggal karena ada musang di lingkungan perkotaan yang padat permukiman penduduk.

“Dimungkinkan kejadian tersebut ada kaitannya dengan kondisi lingkungan tempat musang tersebut tinggal. Bisa saja karena banjir dan kondisi lainnya sebagai dampak cuaca ekstrim dan banyak ekosistem yang rusak sehingga musang liar masuk ke rumah,” katanya.

Hewan liar yang kerap dievakuasi oleh petugas Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Yogyakarta karena masuk rumah warga adalah ular dan biawak.

“Di musim hujan, evakuasi hewan liar yang paling sering dilakukan adalah ular masuk rumah warga. Kebanyakan adalah ular tidak berbisa tetapi masyarakat tetap harus waspada,” katanya.

Untuk biawak, kata dia, dimungkinkan terjadi karena biawak adalah pemangsa telur ular. “Musim hujan adalah waktunya ular bertelur. Makanya, muncul biawak yang memakan telur-telur tersebut,” katanya.

Kawasan permukiman warga yang berada di bantaran sungai menjadi lokasi yang dinilai cukup rawan terjadi kasus hewan liar masuk rumah. “Bisa saja hewan liar tersebut, ular, terbawa arus sungai dari arah hulu saat hujan lebat dan masuk ke permukiman warga,” katanya.

Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Yogyakarta mengingatkan warga untuk menjaga kebersihan lingkungan dengan memastikan tidak ada semak belukar di sekitar rumah yang mungkin digunakan sebagai sarang ular, biawak atau hewan liar lain.

Selainb itu, rumah juga dijaga agar selalu rapi dan tidak lembab serta diberi wewangian untuk mencegah ular masuk. “Selama ini, banyak masyarakat yang menilai, untuk mencegah ular masuk perlu diberi garam kasar di sekeliling rumah. Cara tersebut tidak efektif. Lebih baik diberi wewangian,” katanya.

Dia mengimbau, jika masyarakat tidak yakin dapat mengevakuasi hewan liar secara aman, maka warga bisa meminta bantuan petugas DInas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan yang siaga 24 jam setiap hari.

Hewan liar yang dievakuasi kemudian akan dipelihara atau diberikan ke komunitas pecinta reptil atau dilepasliarkan di lokasi yang aman dan jauh dari permukiman warga.

Selain evakuasi ular, biawak, dan musang, petugas juga dapat membantu melakukan evakuasi terhadap sarang tawon bahkan evakuasi hewan peliharaan yang terlepas seperti anjing yang masuk ke salah satu hotel di Kecamatan Jetis. 

Sentimen: negatif (98.5%)