Sentimen
Informasi Tambahan
Event: Pilkada Serentak
Elektabilitas NasDem Nyungsep, Anies Baswedan Terancam Gagal Dapat Tiket Capres 2024 Senin, 24/10/2022, 01:59 WIB
Wartaekonomi.co.id Jenis Media: News
Berdasarkan hasil survei New Indonesia Research & Consulting, elektabilitas NasDem hanya sebesar 3,8 persen, turun di bawah ambang batas parlemen sebesar 4 persen. Itu didapat NasDem setelah mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai capres 2024.
"Setelah resmi mencapreskan Anies, elektabilitas NasDem makin terpuruk hingga di bawah parliamentary threshold," kata Direktur Eksekutif NEW INDONESIA Research & Consulting Andreas Nuryono di Jakarta, Sabtu (23/10).
Baca Juga: Calonkan Prabowo Subianto, Elite Gerindra Harus Solid: Waspada Pencapresan Anies Baswedan!
Pada Februari 2022, elektabilitas NasDem berada di atas ambang batas parlemen. Ketika itu elektabilitas NasDem dicatat sebesar 5,3 persen. Pada bulan Juni 2022, elektabilitasnya turun menjadi 4,4 persen, dan pada bulan Oktober 2022 sebesar 3,8 persen.
"NasDem merupakan salah satu partai pendukung Jokowi sejak periode pertama, dan berada di kubu Ahok pada Pilkada DKI Jakarta yang memenangkan Anies," kata Andreas.
Sementara itu, PDIP masih unggul dengan elektabilitas 18,3 persen. Gerindra berada pada peringkat kedua sebesar 13,0 persen, disusul oleh Partai Golkar (7,7 persen), PKB (7,1 persen), dan PSI (5,7 persen). Partai-partai oposisi berkumpul di papan tengah, yaitu Partai Demokrat (5,5 persen) dan PKS (5,2 persen), sedangkan PAN (2 persen) dan PPP (1,7 persen).
Untuk partai baru turut mengancam keberadaan partai parlemen, elektabilitas Gelora sebesar 1,3 persen, Perindo (1,1 persen), dan Partai Ummat (1 persen). Hanura (0,5 persen) dan PBB (0,3 persen), sisanya partai-partai lain 0,7 persen, dan yang menjawab tidak tahu/tidak jawab 25,1 persen.
Menurut Andreas, keputusan NasDem mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai capres membuat banyak sejumlah kader dan pengurus di daerah-daerah menyatakan mundur. Tren penurunan elektabilitas NasDem sudah terjadi sejak Rakernas yang memutuskan tiga nama capres, termasuk Anies.
Baca Juga: Bicara Istilah Cebong dan Kampret, Ganjar Pranowo Kenang Kebersamaan dengan Anies Baswedan
Elektabilitas NasDem pun makin tergerus ketika akhirnya capres dukungan NasDem mengerucut pada Anies. "Mengambil risiko anjloknya elektabilitas, NasDem berharap bisa mendapatkan coattail effect dengan mengusung Anies," kata Andreas.
Menurut Andreas, sejauh ini belum terlihat migrasi pendukung Anies ke NasDem mengingat belum pastinya koalisi. "Jika koalisi tak kunjung terbentuk, Anies Baswedan dikhawatirkan gagal dapat tiket untuk maju sebagai capres," pungkasnya.
Baca Juga: Hari Santri 2022, OJK Dorong Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah di Pesantren
Disclaimer: Artikel ini merupakan kerja sama Warta Ekonomi dengan GenPI. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel menjadi tanggung jawab GenPI.
Editor: Puri Mei Setyaningrum
Sentimen: negatif (84.2%)