Peringati Hari Osteoporosis, Perwatusi Ajak Masyarakat Jaga Kesehatan Tulang
RM.id Jenis Media: Nasional
RM.id Rakyat Merdeka - Hari Osteoporosis Sedunia setiap tahun diperingati pada 20 Oktober. Peringatan Hari Osteoporosis Sedunia pertama kali diluncurkan pada 1996 oleh United Kingdom’s National Osteoporosis Society dan selanjutnya diselenggarakan oleh International Osteoporosis Foundation.
Peringatan Hari Osteoporosis Sedunia bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat global tentang pencegahan, diagnosis, dan pengobatan osteoporosis.
Di Indonesia, peringatan Hari Osteoporosis Nasional tahun ini diselenggarakan pada Minggu (23/10), di Stadion Gelora Bung Karno dengan tema “Indonesia Bergerak Kuatkan Tulang Produktif Kini dan Nanti.” Tema ini diambil untuk meningkatkan kepedulian masyarakat Indonesia mencegah osteoporosis.
"Melalui peringatan tahun ini, diharapkan masyarakat turut serta menurunkan angka osteoporosis dengan membiasakan olahraga, diet untuk kesehatan tulang, dan menghindari gaya hidup tidak sehat," kata Ketua Umum Perkumpulan Warga Tulang Sehat Indonesia (Perwatusi) Anita A Hutagalung.
Berita Terkait : Peringati Hari Santri Nasional, SDG Jambi Gelar Doa Bersama Untuk Bangsa
Dia mengungkapkan, di Indonesia osteoporosis sudah dalam tingkat yang patut diwaspadai, yaitu mencapai 19,7 persen dari populasi jumlah penduduk. Sebanyak 1 dari 3 wanita dan 1 dari 5 pria di Indonesia terserang osteoporosis atau keretakan tulang.
"Osteoporosis kini menjadi salah satu penyakit yang membutuhkan perhatian serius. Karena osteoporosis dapat mengakibatkan patah tulang, cacat tubuh, bahkan dapat menimbulkan komplikasi hingga kematian," kata Anita.
Dia mengingatkan, pengobatan osteoporosis membutuhkan biaya sangat besar serta waktu panjang sehingga menjadi penderitaan yang berkepanjangan. Kekuatan mineral tulang tanpa disadari berkurang yang menyebabkan lubang besar di dalam struktur trabekular pada tulang saat terjadi osteoporosis, sehingga tulang menjadi rapuh, mudah patah apabila terkena benturan. Oleh sebab itu, osteoporosis dikenal juga sebagai silent epidemic.
"Osteoporosis menjadi ancaman bagi kehidupan manusia. Data statistik pada 2021 menyebutkan, terdapat sekitar 200 juta penderita osteoporosis di seluruh dunia. Tahun 2050, diperkirakan 6,3 juta manusia akan mengalami patah tulang panggul setiap tahun di seluruh dunia yang lebih dari setengahnya terdapat di Asia," kata Anita.
Berita Terkait : Peringati HSN 2022, Gus Halim Ajak Santri Terus Tingkatkan Kualitas
Untuk mencegah gejala osteoporosis dini, Perwatusi dengan dukungan penuh dari Entrasol melakukan pemeriksaan serentak pada 23 Oktober dengan alat Osteosys kepada ribuan masyarakat di 4 kota, 12 provinsi dan 47 kabupaten. Kegiatan ini diharapkan dapat dicatat Museum Rekor Dunia MURI sebagai rekor peserta terbanyak yang diperiksa dengan alat Osteosys.
Lewat alat tersebut, kadar kepadatan massa tulang para lansia diukur. Osteosys memiliki indikator yang berisi data tingkat kepadatan tulang. Ketika berstatus hijau, berarti kondisi tulang bagus. Jika statusnya kuning, harus hati-hati.
"Lansia harus mengonsumsi makanan atau suplemen yang mengandung kalsium tinggi. Ketika indikator merah, maka lansia itu harus segera mendapatkan treatment khusus untuk meningkatkan kalsium," ujar Anita.
Dokter Adeline Devita dari PT Sanghiang Perkasa (Kalbe Nutritionals) dan Boy Sinaga, Business Unit Coordinator Entrasol Kalbe Nutritionals, mengatakan bahwa Entrasol berkomitmen untuk memberikan nutrisi kesehatan tulang yang tepat setiap hari. Salah satunya dengan turut mendukung program Perwatusi melalui Indonesia Bergerak Kuatkan Tulang Produktif Kini dan Nanti yang dilaksanakan pada hari ini.
Berita Terkait : Wamen ATR/BPN Raja Juli Serahkan Sertipikat Yayasan Gusdur
"Entrasol Kalbe Nutritionals telah mengeluarkan produk Entrasol Gold, susu bernutrisi tinggi kalsium dengan ekstrak buah zaitun yang baik untuk menjaga kekuatan tulang dan kesehatan jantung," kata dokter Adeline Devita.■
Sentimen: negatif (99.6%)