Sentimen
Positif (86%)
24 Okt 2022 : 03.21
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Klaten, Sukoharjo, Grogol, Solo

Curah Hujan Tinggi, BPBD Sukoharjo Pantau Sungai Bengawan Solo

24 Okt 2022 : 03.21 Views 2

Krjogja.com Krjogja.com Jenis Media: News

Curah Hujan Tinggi, BPBD Sukoharjo Pantau Sungai Bengawan Solo

Krjogja.com - SUKOHARJO - Curah hujan terus mengalami peningkatan dan berdampak pada naiknya debit air Sungai Bengawan Solo. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo melakukan pemantauan melibatkan petugas terkait lainnya sebagai kewaspadaan banjir.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo Sri Maryanto, Jumat (21/10) mengatakan, sudah beberapa hari terakhir kondisi di wilayah Kabupaten Sukoharjo hujan deras dengan intensitas tinggi dan durasi waktu lama. Hal ini berdampak pada peningkatan debit air Sungai Bengawan Solo. Namun demikian BPBD Sukoharjo melihat kondisi Sungai Bengawan Solo masih normal.

Pemantauan terus dilakukan BPBD Sukoharjo bersama petugas terkait lainnya di Kabupaten Sukoharjo. Koordinasi antar petugas lintas daerah juga dilakukan terkait pemantauan Sungai Bengawan Solo. "Sungai Bengawan Solo terus kami pantau mengingat curah hujan tinggi dan debit air menjadi naik. Tetap kami waspadai banjir," ujarnya.

Wilayah rawan banjir dampak meluapnya air Sungai Bengawan Solo seperti Kecamatan Sukoharjo, Grogol, Bendosari, Polokarto dan Mojolaban. Selain itu beberapa sungai lainnya menjadi penyebab banjir di Kecamatan Tawangsari, Weru dan Nguter.

BPBD Sukoharjo meminta bentuk kewaspadaan bencana alam khususnya banjir tidak hanya terfokus pada Sungai Bengawan Solo saja, melainkan juga sungai atau saluran lainnya dibeberapa wilayah. Masyarakat diminta ikut memantau kondisi di lingkungan masing-masing. Sebab karakteristik banjir bisa disebabkan karena luapan sungai atau saluran lokal setempat.

BPBD Sukoharjo melihat kondisi sekarang pada pertengahan Oktober masih awal musim hujan. Sedangkan puncak hujan terjadi pada Januari 2023 mendatang. Curah hujan akan semakin meningkat dan menambah kerawanan bencana alam.

"Satu wilayah mungkin dirasa aman. Tapi karena terhubung atau dilalui sungai maka bisa rawan banjir karena kiriman air dari luar wilayah akibat hujan deras. Ini yang perlu diwaspadai masyarakat dan beberapa kali terjadi banjir," lanjutnya.

Sri Maryanto mencontohkan seperti di wilayah Kecamatan Weru dimana banjir bisa disebabkan karena kiriman air dari wilayah Cawas Kabupaten Klaten yang merupakan daerah perbatasan. Hal sama juga terjadi di Kecamatan Kartasura dimana air kiriman dari Kabupaten Klaten dapat mengakibatkan banjir.

"Kami juga meminta pada warga untuk mengecek kondisi bangunan. Apakah ada rangka rapuh, pergerakan tanah, kekuatan pondasi dan lainnya. Karena curah hujan tinggi sangat berpengaruh pada kondisi tanah dan bangunan apalagi berada di dekat aliran sungai dan perbukitan," lanjutnya.

BPBD Sukoharjo ditengah kewaspadaan bencana alam meminta pada warga untuk tidak beraktivitas disepanjang aliran sungai. Hal ini sangat berbahaya mengakibatkan korban mengingat kondisi sekarang ada kenaikan debit air dan arus deras.

Sentimen: positif (86.5%)