Sentimen
Informasi Tambahan
Event: Pilkada Serentak
Kab/Kota: Sukabumi, Paris
Tokoh Terkait
Ancaman 2024
Fin.co.id Jenis Media: Nasional
Reporter: Khanif Lutfi|
Editor: Khanif Lutfi|
Minggu 23-10-2022,13:15 WIBPengamat intelijen Pilkada Stepi Anriani.--
JAKARTA, FIN.CO.ID - Pengamat intelijen Stepi Anriani memetakan sejumlah potensi dan ancaman jelang Pemilu dan Pilkada 2024 mendatang.
Anriani mengatakan, di 2024 merupakan terobosan untuk mewujudkan pemilu yang efisien dan demokratis.
BACA JUGA:Hotman Paris Jadi Pengacara Teddy Minahasa Setelah Rayakan Ulang Tahun di Bali
Menurutnya, perlu adanya antisipasi potensi ancaman yang akan terjadi di 2024.
Dalam hajat demokrasi tersebut, terdapat pasangan capres-cawapres, 575 DPR RI dan 575 Anggota DPD dari seluruh provinsi yang harus dipilih.
Termasuk 2.232 Anggota DPRD Provinsi dan 17.340 anggota DPRD kabupaten Kota, 33 Gubernur hingga 502 bupati/wali kota.
"Dari fenomena tersebut saya coba membuka kembali timeline dan runtutan dinamika lingstra juga potensi ancaman, sedikitnya terdapat lima cluster ancaman," ujarnya dikutip Minggu 23 Oktober 2022.
BACA JUGA:Ayah dan Anak Tertimbun Longsor Sukabumi, Yayan Selamat Fauzi Meninggal Dunia
Berikut lima potensi ancaman yang perlu diwaspadai di 2024:
1. Potensi ancaman terkait pemilu: tumpang tindih aturan, persoalan teknis, beban kerja penyelenggara, masalah hak pilih, penyebaran logistik sampai money politik.
2. Cyber attack: di Tahun Politik 2023-2024, ada beberapa jenis serangan seperti Hack, crack kemudian leak ( kebocoran data) termasuk ketidakamanannya, amplify ( penyebarluasan info) dan aalware/ransomware.
3. Ancaman propaganda: di Medsos (hoax, fake news, hate speech) jika terus dibiarkan dapat merambat kepada black cCampaign dan polarisasi di masyarakat sehingga berkembang kepada konflik sosial.
4. Potensi Ancaman Ideologi: yang berbahaya seperti radikalisme, terorisme dan separatisme. Konfik akibat gerakan separatis di Papua misalnya, perlu dibuatkan pengelompokan agar memudahkan mitigasi risiko.
BACA JUGA:Obat Gagal Ginjal Akut Masih Langka, Menkes: Saya Telepon Singapura sama Australia Langsung Dikasih
Sumber:
Sentimen: negatif (98.5%)