Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia diyakini lebih berdaya tahan alias kebal dari krisis global. Ketahanan ini bersumber dari besarnya pasar domestik di Tanah Air.

Ekonom senior M. Chatib Basri mengatakan konsumsi rumah tangga berkontribusi hingga 50% terhadap ekonomi. Dengan demikian, jika kondisi global mengalami tekanan, 50% ekonomi Indonesia bisa berjalan.

-

-

Namun, syaratnya masyarakat harus mau belanja. Bukan sebaliknya, menyimpan uang.

"Waktu kecil orang tua saya selalu mengatakan hemat pangkal kaya. Sebenarnya, dalam ekonomi yang menolong ya adalah belanja pangkal survive," terang Chatib dalam Seminar Nasional Badan Keahlian DPR RI, Rabu (19/10/2022).

"Karena kalau orang itu belanja, aktivitas ekonomi jalan, maka permintaannya ada, maka produsen merespon, maka aktivitas ekonomi akan jalan," terangnya.

Oleh sebab itu, bantuan sosial yang sifatnya cash transfer, seperti Bantauan Langsung Tunai (BLT) atau PKH penting.

"Kelompok miskin begitu mereka dapat uang mereka akan spend beli makanan di warteg," katanya.

Jika ada permintaan di UMKM atau di pasar tradisional, Chatib yakin aktivitas ekonomi akan jalan.

Dengan demikian, selama permintaan dalam negeri terjaga, efek dari luar negeri akan bisa teredam.

[-]

-

Hot News! Dampak Resesi Ri Hingga Rusia Kirim Rudal Ke Ukrain
(haa/haa)