Sentimen
Positif (66%)
22 Okt 2022 : 19.46
Informasi Tambahan

Hewan: Ayam

Kasus: korupsi

Manifesto Pakatan Harapan Cuma Janji Palsu

23 Okt 2022 : 02.46 Views 2

Akurat.co Akurat.co Jenis Media: News

Manifesto Pakatan Harapan Cuma Janji Palsu

AKURAT.CO Perdana Menteri Sementara Malaysia, Ismail Sabri Yaakob mencibir manifesto oposisi Pakatan Harapan dalam pemilu ke-14 (GE14) pada 2018. Menurutnya, isinya hanya janji palsu yang membingungkan banyak orang. Kaum muda bahkan ikut tertipu.

"Berbeda [dengan kita] seperti di GE14, yang paling banyak ditipu dengan manifesto janji palsu adalah anak muda. Oposisi gagal menghapus PTPTN (pinjaman untuk mahasiswa perguruan tinggi), gagal menciptakan lapangan kerja, sementara puluhan ribu pemuda dirumahkan dari pekerjaannya," celoteh Ismail Sabri di Facebook, dilansir dari Channel News Asia.

Baginya, oposisi hanya menawarkan janji palsu, tak seperti APBN 2023 yang diajukan pemerintahannya saat itu di parlemen pada 7 Oktober.

baca juga:

Meski parlemen dibubarkan sebelum anggaran disidangkan dan disetujui, Ismail Sabri berencana mengajukannya lagi sebelum akhir tahun ini jika pemerintahannya terpilih kembali dalam pemilu ke-15 (GE15) pada 19 November.

Anggaran yang diajukan oleh Tengku Zafrul Tengku Abdul Aziz, menteri keuangan saat itu, rencananya mengucurkan 372,3 miliar ringgit (Rp1,2 kuadriliun) untuk tahun 2023. Pengeluaran itu mencakup beberapa subsidi dan program yang ditujukan untuk memberi manfaat bagi banyak segmen.

Menurut Ismail Sabri, berbeda dengan manifesto oposisi, APBN 2023 bukanlah manifesto janji-janji palsu, tetapi sebuah rencana yang siap untuk dilaksanakan. Melalui anggaran tersebut, pembebasan pembayaran kembali pinjaman untuk debitur PTPTN yang berasal dari B40 (kelompok berpenghasilan 40 persen terbawah) akan diperluas ke debitur Menengah 40 dan Atas 20 yang lulus dengan gelar kehormatan terbaik.

Sementara itu, saat manifesto pemilu diluncurkan pada 20 Oktober, Pakatan Harapan bersumpah akan memprioritaskan pemberantasan korupsi dan pengurangan tingginya biaya hidup.

"Semboyan kami 'Kita Bisa' didasarkan pada fakta bahwa kami akan melakukan apa pun untuk membantu rakyat. Kami harus menang karena kami ingin berdampak pada perubahan di negara ini. Masalah yang dihadapi masyarakat, seperti mahalnya harga bahan pokok, seperti telur, ayam, dan sayuran, membebani warga," ungkap ketua koalisi Anwar Ibrahim dalam pidatonya di konvensi Pakatan Harapan di Ipoh.

Selama acara tersebut, Anwar diumumkan sebagai kandidat perdana menteri dari koalisi tersebut untuk Pemilu mendatang.

Pakatan Harapan bertujuan untuk mengulangi kemenangannya seperti pemungutan suara terakhir pada 2018 yang mengakhiri 60 tahun kekuasaan Barisan Nasional (BN) di pemerintahan.[]

Sentimen: positif (66.3%)