Sentimen
Negatif (98%)
22 Okt 2022 : 19.40
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Beijing, Seoul, Paris, London, New York, Amsterdam, Toronto

Kasus: covid-19

Tokoh Terkait

Xi Jinping Didemo di Mana-Mana, Diminta Segera Lengser

23 Okt 2022 : 02.40 Views 2

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: News

Xi Jinping Didemo di Mana-Mana, Diminta Segera Lengser

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejak pekan lalu, Presiden Xi Jinping diprotes warga China. Protes tersebut mengkritik kebijakan nol Covid-19 yang tak segan mengunci satu kota, sehingga pemerintahan Xi disebut otoriter dan diharap segera lengser.

Saat ini, seruan dari protes terhadap Xi mulai menjalar ke anak muda China di seluruh dunia. Bahkan ketika pihak berwenang berusaha untuk menghapus penyebutan apa pun terkait China di media sosial.

Protes terhadap Xi bermunculan di beberapa kota. Seperti London (Inggris), New York (AS), Amsterdam (Belanda), Paris (Prancis) dan Seoul (Korea Selatan/Korsel).

-

-


Poster dengan slogan-slogan seperti "Kami ingin kebebasan, bukan penguncian", "Kami ingin martabat, tidak ada lagi kebohongan", dan "Kami ingin menjadi warga negara, bukan budak" telah dipasang oleh mahasiswa China perantauan. Ini terlihat di papan buletin universitas, tiang lampu dan di stasiun-stasiun kereta api.

"Mereka menyuarakan ketidakpuasan mereka terhadap kepemimpinan politik di negara asalnya," menurut laporan Straits Times, dikutip Kamis (20/10/2022).

Ann Zhang (25), seorang mahasiswa pascasarjana di London, menghabiskan tiga jam pada Minggu memasang poster bertuliskan slogan-slogan kontra pemerintah Xi di sekitar kampus sekolahnya. Dia mengatakan dia merasa divalidasi setelah melihat poster serupa dipasang oleh orang lain di London.

"Saya dapat memahami bahwa beberapa masalah hanya di luar kemampuan pemerintah untuk menangani, tetapi tidak adil untuk menutup mulut orang," katanya.

Di Amsterdam, mahasiswa pascasarjana Yi Senni (25), juga melakukan protes. Ia mengatakan dirinya telah memasang poster di dekat stasiun kereta ibukota Belanda.

"Saya ingin mereka dilihat oleh banyak orang," katanya.

Seorang sarjana di Kanada, yang menyebut namanya sebagai Lorraine, berkendara lima jam dengan seorang teman datang ke luar konsulat China di Toronto. Di sana, ia menggelar aksi, mengangkat spanduk.

Dia memposting tentang hak gender dan menunjukkan dukungannya untuk jurnalisme independen. Keduanya merupakan topik sensitif di China.

Pemerintah China sendiri belum memberi komentar soal ini. Protes publik terhadap kepemimpinan China sendiri sangat jarang terjadi.

Diketahui, protes terjadi di tengah agenda besar Partai Komunis China sejak 16 Oktober lalu. Rapat besar lima tahunan diyakini akan kembali memilih Xi Jinping sebagai presiden China untuk periode ketiga.

Sebelumnya demonstrasi tunggal telah terjadi di distrik Haidian di ibu kota Beijing , 13 Oktober lalu. Seorang pria, yang oleh netizen diidentifikasi sebagai Peng Lifa, telah memasang spanduk di sisi jembatan Sitong yang sibuk, menyerukan diakhirinya pemerintahan Xi dan kontrol ketat Covid-19 di China.

Dia awalnya lolos dari deteksi, dengan mengenakan topi keras dan rompi oranye. Tetapi kemudian ditangkap oleh polisi setelah dan saat ini kberadaan Peng tidak diketahui.


[-]

-

Mulus! Presiden China Xi Jinping Bakal Terpilih 3 Periode
(sef/sef)

Sentimen: negatif (98.3%)