Sentimen
Positif (97%)
22 Okt 2022 : 14.55
Informasi Tambahan

Agama: Islam

Event: Zakat Fitrah

Kab/Kota: Jati, Solo

Tokoh Terkait

Indonesia Kembali Dinobatkan Jadi Negara Paling Dermawan

22 Okt 2022 : 14.55 Views 2

Solopos.com Solopos.com Jenis Media: News

Indonesia Kembali Dinobatkan Jadi Negara Paling Dermawan

SOLOPOS.COM - Ilustrasi dermawan. (Freepik)

Solopos.com, SOLO — Indonesia kembali dinobatkan sebagai negara paling dermawan di dunia versi World Giving Index (WGI) 2022 yang dikeluarkan oleh badan amal Charities Aid Foundation (CAF).

Laporan WGI 2022 CAF yang dirilis Jumat (21/10/2022) mengukuhkan Indonesia di peringkat pertama dengan skor 68 persen, lebih rendah tiga persen dibanding skor di tahun sebelumnya. Ketua Badan Pelaksana Public Interest Research and Advocacy Center (PIRAC) Hamid Abidin dalam keterangannya, Sabtu (22/10/2022), mengaku takjub atas prestasi yang ditorehkan oleh sektor filantropi Indonesia dalam kurun waktu lima tahun tersebut.

PromosiDaihatsu Rocky, Mobil Harga Rp200 Jutaan Jadi Cuma Rp99.000

“Ini menunjukkan kuatnya tradisi menyumbang kita yang diinspirasi oleh ajaran agama dan tradisi lokal yang sudah dipraktikkan puluhan tahun,” tuturnya seperti dilansir dari Antara. Pencapaian ini menempatkan Indonesia sebagai negara paling dermawan dalam kurun waktu lima tahun berturut-turut.

Menurut laporan WGI, Indonesia menempati dua peringkat teratas dari tiga kategori atau indikator yang menjadi ukuran WGI, yakni menyumbang uang, menyumbang pada orang asing atau tidak dikenal, dan partisipasi dalam kegiatan kerelawanan atau volunterisme.

Baca Juga: Pernah Ditolak Warga, Panti Jati Adulam Ministry Solo Kini Hidupi 100-an ODGJ

Hasil penelitian CAF menunjukkan 84 persen orang Indonesia menyumbang uang pada 2021, jauh lebih tinggi dari skor rata-rata global (35 persen). Persentase warga Indonesia yang berpartisipasi dalam kegiatan kerelawanan juga tinggi (63 persen), hampir tiga kali lebih besar dari angka rata-rata global (23 persen).

Sementara persentase warga yang menyumbang untuk orang asing berjumlah 58 persen, sedikit lebih rendah dari angka rata-rata global (62 persen). Selain pengaruh ajaran keagamaan, Hamid melihat keberhasilan para pegiat filantropi, khususnya filantropi Islam dalam menggalang, mengelola dan mendayagunakan donasi keagamaan juga berkontribusi pada pencapaian tersebut.

Lembaga filantropi Islam, khususnya badan dan lembaga pengelola Zakat, Infaq, Sedekah dan Wakaf (ZISWAF) telah bermetamorfosis menjadi lembaga filantropi modern. Filantropi Islam itu, lanjut dia, mengembangkan strategi penggalangan sumbangan keagamaan secara konvensional dan digital, serta menerapkan standar pengelolaan donasi secara transparan dan akuntabel.

Baca Juga: Ironi Negara Paling Dermawan tapi Pengemis Kaya Bermunculan

Selain itu, lanjut dia, juga berhasil mengaitkan dan menyelaraskan program-program yang dijalankannya dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). “Tak heran jika perolehan donasi lembaga-lembaga filantropi Islam ini mengalami kenaikan selama pandemi, meski persentase kenaikannya tidak setinggi di masa normal sebelum pandemi,” tuturnya.

Sentimen: positif (97.7%)