Sentimen
Positif (99%)
22 Okt 2022 : 14.10
Informasi Tambahan

Kab/Kota: bandung, Bojonegoro, Ponorogo, Yogyakarta, Pontianak

The Colour of Yogyakarta, Ragam Potensi Yogyakarta Sampai ke Jerman

22 Okt 2022 : 14.10 Views 3

Krjogja.com Krjogja.com Jenis Media: News

The Colour of Yogyakarta, Ragam Potensi Yogyakarta Sampai ke Jerman

Krjogja.com - FRANKFURT - Yogyakarta turut serta dalam kegiatan Indonesia Festival Frankfurt (IFF) yang diselenggarakan di Saalbau Titus Forum, Frankfurt, Jerman pada 16-18 September lalu. Di IFF, Pemda DIY diwakili Dinas Perizinan dan Penanaman Modal (DPPM), Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Pariwisata, dan Dinas Kebudayaan.

DIY mengusung tema “The Colour of Yogyakarta”, yang bermakna bahwa ajang IFF ini menjadi etalase untuk memamerkan seni budaya, beserta potensi pariwisata, bisnis, perdangangan dan kerjasama investasi. Partisipasi ini juga menjadi salah satu saluran untuk mengaktualisasikan ragam warna dan pola yang terbentuk dari kombinasi antara nilai-nilai budaya Yogyakarta, dengan local wisdom, kemajuan teknologi, yang selalu secara sinergis beradaptasi dengan perkembangan jaman.

Indonesia Festival Frankfurt (IFF) merupakan salah satu festival terkemuka di Jerman. IFF menjadi salah satu katalis bagi berbagai event serupa di Jerman, yang bertujuan untuk meningkatkan perkembangan ekonomi Indonesia, terutama di bidang perdagangan, pariwisata, seni budaya, hingga peluang investasi.

Agus Priono, Kepala Dinas Perizinan dan Penanaman Modal DIY mengatakan IFF ini, Yogyakarta turut serta dalam hampir seluruh rangkaian kegiatan, di antaranya pameran, pagelaran seni budaya, business and investment forum, tourism forum, hingga menginisiasi pelaksanaan cultural forum. Di kegiatan pameran, Yogyakarta menampilkan berbagai produk premium berkualitas ekspor dari 20 IKM dan pameran potensi pariwisata dari Daerah Istimewa Yogyakarta.

“Pameran di IFF kemarin dihadiri lebih dari 1500 pengunjung di setiap harinya. Kami juga memaparkan potensi kerjasama investasi. Objek investasi yang menjadi fokus utama dalam pemaparan kali ini adalah airport cargo village, Bokoharjo tourism project, dan TPA Piyungan project. Selain itu, dalam forum bisnis dan investasi ini juga disampaikan potensi-potensi perdagangan dari berbagai produk premium berkualitas ekspor yang dimiliki oleh DIY. Forum bisnis dan investasi di IFF ini mendapat sambutan yang baik dengan dihadiri tidak kurang dari 40 peserta,” ungkapnya melalui rilis tertulis, Jumat (21/10/2022).

Sebagai tindaklanjut dari pemaparan potensi investasi dan perdagangan DIY, dijalankan pula one on one business meeting. Dari ajang pameran produk IFF, Yogyakarta mencatatkan transaksi retail/langsung senilai 4.380 Euro atau senilai Rp 65 juta.

Sementara potensi perdagangan dan investasi dari IFF tercatat sebesar 800.000 Euro atau setara Rp 12 Miliar yang diantaranya berasal dari wood pellet (serbuk kayu) sebagai bahan alternatif untuk mengatasi krisis energi yang sedang dihadapi para pengusaha Jerman. Potensi pariwisata dari Yogyakarta juga turut mendapatkan ruang atensi di IFF 2022 ini melalui tourism forum dan pameran. Tourism Forum diikuti oleh kurang lebih 30 peserta yang terdiri dari Travel Agent, Travel Operator, hingga masyarakat umum Jerman. Nature dan Culture tourism destination menjadi tema utama yang diekspos dan ditawarkan dalam tourism forum ini.

Sementara, Singgih Raharjo, Kepala Dinas Pariwisata DIY, menyampaikan keikutsertaan DIY dalam IFF juga menjadi momentum untuk meningkatkan kunjungan wisatawan yang menurun drastis di masa pandemi lalu, juga memberikan update terkini mengenai potensi pariwisata di DIY. Dalam tourism forum juga dibahas mengenai tantangan-tantangan yang ada untuk menjadikan Indonesia/Yogyakarta sebagai tujuan pariwisata, salah satunya adalah mengenai tingginya biaya perjalanan Jerman-Indonesia.

“Selain tourism forum dan pameran, Dinas Pariwisata juga melakukan diskusi informal dengan para diaspora yang dapat menjadi agen-agen promosi bagi pariwisata DIY,” lanjut Singgih.

Yogyakarta juga turut serta dalam memeriahkan pagelaran seni budaya yang berlangsung sepanjang hari di Colloseum Main Hall Indonesia Festival Frankfurt. Ragam tarian dengan corak khas Yogyakarta, baik tari tradisional maupun kontemporer, dibawakan oleh penari berpengalaman yang diusung oleh Dinas Kebudayaan DIY.

Pada penampilan penutup, Yogyakarta menyajikan tarian Laksmita Alep Ngayogyakarta yang dikoreografi secara istimewa untuk kegiatan IFF ini. Dinas Kebudayaan juga berkesempatan untuk melaksanakan Workshop Gamelan yang berlangsung 2 jam di tiap hari pelaksanannya. Yogyakarta pada kegiatan IFF ini juga menginisiasi dilaksanakannya Cultural Forum. Forum budaya ini dilaksanakan dengan misi untuk mensosialisasikan ragam budaya Yogyakarta, yang tidak hanya berwujud dalam nilai-nilai secara filosofis saja, namun juga memiliki nilai ekonomis dan memberikan manfaat. Yogyakarta juga dikenal sebagai kota pendidikan dan kota pariwisata, yang secara bertahap mulai bertransformasi secara sosial dari sektor agraris ke sektor semi-industrial, khususnya industri kreatif, yang secara mendasar berbasis utama pada kreativitas sumber daya manusianya.

IFF 2022 dilaksanakan di tengah momentum peringatan 70 tahun kerjasama bilateral Indonesia-Jerman. Selain Yogyakarta, IFF juga diikuti berbagai daerah di Indonesia seperti Provinsi Aceh, Provinsi Kalimantan Barat, Kota Pontianak, Kota Bandung, Kabupaten Bojonegoro dan Kabupaten Ponorogo. (Fxh)

Sentimen: positif (99.8%)