Sentimen
Negatif (76%)
22 Okt 2022 : 14.02
Tokoh Terkait

Obat Sirup dan Bahan Baku Berbahaya Diduga Berasal dari Luar Negeri, Nama 2 Kementerian Dicatut

22 Okt 2022 : 14.02 Views 3

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

Obat Sirup dan Bahan Baku Berbahaya Diduga Berasal dari Luar Negeri, Nama 2 Kementerian Dicatut

PIKIRAN RAKYAT - Nama dua kementerian dicatut terkait peredaran obat sirup dan bahan bakunya yang diduga mengandung senyawa berbahaya.

Senyawa pelarut tersebut yakni etilen glikol dan dietilen glikol.

Terkait kabar tersebut, pemerintah kemudian menarik peredaran obat sirup tersebut.

Ada lima obat sirup yang peredarannya ditarik oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) karena mengandung etilen glikol yaitu Termorex Sirup, Flurin DMP Sirup, Unibeni Cough Sirup, Unibebi Demam Sirup, dan Unibebi Demam Drops.

Baca Juga: Memupuk Jiwa Toleran dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara 

Pemerintah mengungkapkan asal bahan baku dari obat sirup yang diduga menyebabkan gagal ginjal akut pada anak-anak.

Pada saat ini di Indonesia sedang dihebohkan dengan adanya kandungan dalam obat sirup yang disebut-sebut menyebabkan gagal ginjal akut pada anak-anak.

Hebohnya gagal ginjal akut yang menyerang anak-anak berawal dari kasus di Gambia, Afrika.

Dari kasus tersebut, pemerintah setempat menarik peredaran obat sirup yang diketahui mengandung etilen glikol dan dietilen glikol.

Baca Juga: Investigasi Obat Sirup, Pemerintah Ungkap Bahan Baku dari Luar Negeri

Obat sirup yang mengandung etilen glikol dan dietilen glikol di Gambia dilaporkan berasal dari India.

Terkait asal bahan baku dari etilen glikol dan dietilen glikol, Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Muhadjir Effendy mengungkapkan jika senyawa tersebut tidak berasal dari Indonesia.

Selain itu, Muhadjir Effendy juga mencatut dua nama kementerian yakni Kementerian Perdagangan dan Kementerian Perindustrian.

"Pak Menteri Kesehatan sudah lapor ke saya tapi belum semua, kafrena saya harus mengundang Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian. Terutama kemungkinan ini bahan bakunya impor, bahkan mungkin obatnya itu sendiri impor," kata Muhadjir Effendy dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara.***

Sentimen: negatif (76.2%)