Sentimen
Obat Batuk Cair Ditengarai Penyebab Gagal Ginjal Akut, Dokter Tifa: Tidak Masuk Akal
Fajar.co.id Jenis Media: Nasional
FAJAR.CO.ID -- Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memastikan empat sirup obat batuk asal India tidak terdaftar di Indonesia. Keempat sirup ini menjadi penyebab gagal ginjal pada anak di Gambia karena mengandung etilen glikol.
Keempat sirup tersebut, yakni Promethazine Oral Solution, Kofexmalin Baby Cough Syrup, Makoff Baby Cough Syrup, dan Magrip N Cold Syrup. Keempatnya diproduksi oleh Maiden Pharmaceuticals Limited, India.
"Berdasarkan penelusuran BPOM, keempat produk yang ditarik di Gambia tersebut tidak terdaftar di Indonesia dan hingga saat ini produk dari produsen Maiden Pharmaceutical Ltd, India tidak ada yang terdaftar di BPOM," sebut BPOM dalam siaran pers, Senin (17/10/2022).
BPOM menyebut, pihaknya melakukan pengawasan secara komprehensif pre dan post-market terhadap produk obat yang beredar di Indonesia. Untuk memberi perlindungan terhadap masyarakat, BPOM telah menetapkan persyaratan pada saat registrasi bahwa semua produk obat sirup untuk anak maupun dewasa, tidak diperbolehkan menggunakan dietilen glikol (DEG) dan etilen glikol (EG).
Terbaru, BPOM juga mengumumkan hasil pemeriksaan terhadap sejumlah sampel obat sirup. Hasilnya, ada lima produk terindikasi cemaran etilen glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG) di atas ambang normal, salah satunya Termorex Sirup (obat demam) yang diproduksi oleh PT Konimex.
Menanggapi hal tersebut, Chief Executive Officer PT Konimex Rachmadi Joesoef, mengatakan, BPOM sendiri belum bisa memastikan penggunaan obat dalam bentuk sirup dengan kandungan EG dan DEG memiliki keterkaitan dengan kejadian gagal ginjal akut.
Meski demikian, ia memastikan seluruh obat yang diproduksi Konimex tidak menggunakan bahan baku EG dan DEG. "PT Konimex menyatakan bahwa seluruh obat dalam bentuk sirup yang kami produksi tidak menggunakan bahan baku EG dan DEG," kata Joesoef dalam keterangannya.
Terkait hal itu, pegiat media sosial yang juga berprofesi dokter, dokter Tifauzia Tyassuma, menilai bahwa temuan itu kurang logis.
"Saya percaya dg Pabrik Syrup Obat Konimex ini. Sangat tdk masuk akal obat yg diproduksi puluhan thn tiba2 bikin ginjal rusak dlm waktu cepat. Kecuali sirup ditenggak 100 botol sekaligus. Dan it's very impossible," tulisnya di akun twitternya, Jumat (21/10/2022).
Sebelumnya dokter Tifa juga mengkritisi penjelasan BPOM terkait Etilen Glikol.
"Penjelasan BPOM soal Etilen Glikol sbg bahan cemaran dlm sirup obat, maka tentunya ini sdh terjadi sejak puluhan tahun lalu. Pertanyaan: Mengapa kasus Gagal Ginjal Akut pada anak dan sangat mematikan baru terjadi sekarang?," tulis dr Tifa.
"Kasus Gagal Ginjal Akut pada anak yg baru2 ini terjadi akibat sirup obat, menjadi peringatan kpd semua pihak utk kebijakan Vaksin C0V1D. Artinya bukan bahan utama yg menjadi sebab kematian, ttp bisa jadi bahan aditif di dalamnya. Berhati-hatilah!," tandasnya. (sam/fajar)
Sentimen: negatif (61.5%)