Sentimen
Negatif (99%)
22 Okt 2022 : 13.13
Informasi Tambahan

Event: vaksinasi

Kab/Kota: bandung, Setiabudi

Tokoh Terkait
Suharyanto

Suharyanto

Virus PMK 1.932 Hewan, BNPB Tingkatkan Vaksinasi di Jabar

22 Okt 2022 : 20.13 Views 3

JabarEkspress.com JabarEkspress.com Jenis Media: News

Virus PMK 1.932 Hewan, BNPB Tingkatkan Vaksinasi di Jabar

BANDUNG – Penyebaran virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Jawa Barat (Jabar) menyita perhatian Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Virus yang sudah banyak memakan korban hewan itu masih menyebar masif dan perlu diwaspadai. Walaupun jumlah kasus PMK di Jabar sudan mulai berkurang dalam dua pekan terakhir ini.

Kepala BNPB Letnan Jenderal (Letjen) TNI Suharyanto mengatakan, pihaknya memberikan perhatian khusus terhadap penyebaran virus PMK di Jabar. Mengingat jumlah kasus PMK di Jabar cukup siginifikan meski dua pekan terkhir ini mulai berkurang.

BNPB kata dia, turun langsung ke wilayah Jabar untuk memberikan pendampingan terhadap Satgas PMK di Jabar.

“Ini sudah yang keduakalinya kami dari pusat datang ke sini (Jabar, red),” ujar Suharyanto saat menghadiri Rapat Koordinasi Monitoring dan Evaluasi Penanganan PMK di Jabar, bertempat di Hotel Grand Mercure, Jalan Dr Setiabudi, Kota Bandung, Jumat (21/10).

Sementara Suharyanto mengungkapkan, Jabar sempat menduduki rangking ke kedua penyebaran virus PMK secara nasional. Namun, kini Jabar berada diurutan ketujuh.

“Perkembangannya cukup menggembirakan, artinya penyakit PMK yang awalnya berada di posisi kedua secara nasional, kini Jabar berada di posisi ketujuh,” ungkap Suharyanto.

Meski begitu, Surhanyato menyebut, kasus aktif PMK di Jabar saat ini berjumlah 1.932 ekor. Jumlah tersebut turun drastis sejak dua pekan terakhir ini. Padahal sebelumnya, kasus positif PMK di Jabar itu sempat tembus 5.000 kasus.

“Masih ada 1.932 ekor lagi yang masih positif PMK. Tapi yang harus didorong adalah vaksinasinya. Vaksinasinya baru dua persen dari jumlah populasi hewan. Tapi setelah dilaksanakan rakoor, baru ketahuan masalahnya,” paparnya.

Sentimen: negatif (99.4%)