Sentimen
Negatif (97%)
22 Okt 2022 : 12.41

Paksa Karyawan Pabrik Pilih Bolsonaro, Walikota Rodrigues Jadi Target Penyelidikan Kejaksaan

22 Okt 2022 : 19.41 Views 2

Rmol.id Rmol.id Jenis Media: Nasional

Paksa Karyawan Pabrik Pilih Bolsonaro, Walikota Rodrigues Jadi Target Penyelidikan Kejaksaan

Kampanye bernada kotor dan frontal kerap dilakukan kedua kubu untuk saling menjatuhkan satu sama lain. Otoritas Brasil juga tidak tinggal diam dan langsung membuat kebijakan tegas dengan menerapkan denda ratusan juta rupiah bagi mereka yang melanggar aturan kampanye.

Jaksa negara bagian Santa Catarina, Brasil, baru-baru ini meluncurkan penyelidikan terhadap Walikota pusat industri pengepakan daging Chapeco, Joao Rodrigues, karena diduga melakukan pemaksaan terhadap para pemimpin pabrik agar mau mengarahkan karyawannya memilih Bolsonaro.


Dimuat Reuters pada Jumat (21/10), laporan tersebut diajukan ke pihak berwenang bersamaan dengan video yang menunjukkan Rodrigues berusaha meyakinkan para pemimpin pabrik untuk memilih Bolsonaro dibanding Lula.

"Kumpulkan karyawan Anda dan arahkan mereka. Brasil tidak dapat menjadi Venezuela. Tidak akan, jika Bolsonaro tetap menjadi presiden," ujar  Rodrigues dalam video tersebut.

"Dengan Lula sebagai presiden, kita akan menghadapi krisis yang sangat serius. Dia tidak khawatir tentang industri Brasil. Dia khawatir tentang memenuhi misinya pada negara sosialis," tambahnya.

Di detik-detik terakhir dari video berdurasi 55 detik itu, Rodrigues memberi tahu para pemimpin bisnis "untuk mulai bekerja."

Di tengah kampanye presiden yang sangat terpolarisasi, aduan dari banyak perusahaan dan pemimpin pabrik tentang intervensi pada karyawannya semakin meningkat.

Menurut data nasional yang dikumpulkan oleh jaksa tenaga kerja di Brasilia, ada 847 laporan semacam itu terhadap perusahaan tahun ini, naik dari 212 kasus dari tahun 2018.


Undang-undang pemilu Brasil melarang perusahaan untuk menekan karyawannya dalam memilih pemimpin dengan menjanjikan keuntungan atau membuat ancaman yang mengarah ke salah satu kandidat tertentu.

Sentimen: negatif (97.7%)