Sentimen
Negatif (100%)
22 Okt 2022 : 12.21
Informasi Tambahan

Kasus: pembunuhan

Aksi Protes Baru Meletus di Zaheda Iran, Tak Gentar meski 93 Demonstran Dibunuh Aparat

22 Okt 2022 : 19.21 Views 3

Akurat.co Akurat.co Jenis Media: News

Aksi Protes Baru Meletus di Zaheda Iran, Tak Gentar meski 93 Demonstran Dibunuh Aparat

AKURAT.CO Ratusan warga Iran turun ke jalan di Zahedan, ibu kota provinsi Sistan-Baluchistan pada Jumat (21/10). Padahal, tiga pekan lalu, hampir 100 demonstran tewas di sana dalam penumpasan brutal aparat.

Dilansir dari Arab News, para demonstran meneriakkan 'Matilah diktator Khamenei' dan 'Persatuan, persatuan'. Yel-yel ini menggemakan seruan yang diteriakkan dalam aksi protes nasional atas kematian Mahsa Amini.

Wanita Kurdi tersebut meninggal dalam tahanan pada 16 September. Ia ditangkap oleh polisi moral atas pelanggaran aturan ketat Iran dalam berpakaian untuk wanita.

baca juga:

Dua pekan kemudian, 'Jumat Berdarah' terjadi di Zahedan, di mana pasukan keamanan menewaskan sedikitnya 93 orang yang memprotes pemerkosaan seorang gadis remaja oleh seorang komandan polisi.

Sementara itu, dalam aksi protes terbaru pada Jumat (21/10), polisi menangkap setidaknya 57 'perusuh' usai demonstran melemparkan batu dan menyerang bank.

Menurut kantor berita aktivis HRANA, 244 demonstran, termasuk 32 anak-anak, tewas dalam kerusuhan selama lebih dari sebulan. Selain itu, lebih dari 12.500 orang ditangkap dalam aksi protes di 114 kota besar dan kecil serta di sekitar 81 universitas.

Guru-guru Iran pun menyerukan pemogokan 2 hari mulai Minggu (23/10) setelah anak-anak sekolah ikut dijadikan target mematikan dalam tindakan keras aparat terhadap aksi protes.

"Kita tahu betul bahwa aparat keamanan dan aparat berpakaian preman telah melanggar sekolah dan pusat pendidikan. Selama penindasan sistematis ini, mereka merenggut nyawa sejumlah murid dan anak-anak tanpa ampun. Para penguasa harus tahu bahwa guru Iran tak menoleransi kekejaman dan tirani ini. Kami menyatakan bahwa kami berpihak pada rakyat. Peluru yang Anda tembakkan pada orang-orang ini turut menyerang hidup dan jiwa kita," kecam Dewan Koordinasi Perhimpunan Guru.

Serikat itu pun berjanji untuk melanjutkan demonstrasi sampai hak rakyat untuk protes diakui, seluruh murid dibebaskan tanpa syarat dan kembali bersekolah, serta dihentikannya pembunuhan warga dan berhenti menjawab tuntutan sah rakyat dengan peluru.

Di sisi lain, seorang ulama terkemuka menyerukan agar rezim di Teheran lebih keras lagi.

"Pengadilan harus berurusan dengan para perusuh yang mengkhianati bangsa dan menuangkan air ke kincir air musuh, sampai-sampai orang lain tak punya pilihan selain ikut merusuh. Mereka telah menipu anak-anak dengan mengatakan rezim akan tumbang jika mereka tinggal di jalanan selama seminggu. Mimpi!" seru imam garis keras Ahmad Khatami dalam khotbah Jumat di Teheran. []

Sentimen: negatif (100%)