Sentimen
Negatif (100%)
22 Okt 2022 : 11.06
Informasi Tambahan

Kasus: pelecehan seksual

Inggris Makin Kacau, PM Mau Dilengserkan-Menteri Resign

CNBCindonesia.com CNBCindonesia.com Jenis Media: News

22 Okt 2022 : 11.06
Inggris Makin Kacau, PM Mau Dilengserkan-Menteri Resign

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintahan Inggris, disebut sejumlah media Barat, berada dalam kekacauan dan di ambang kehancuran. Ini setelah Perdana Menteri Liz Truss diserang mosi tidak percaya dari partainya sendiri di parlemen.

Sejumlah anggota Partai Konservatif (Tory) bahkan memintanya mundur. Ia dianggap tidak becus mengatasi krisis ekonomi saat ini.

"Negara kita, rakyatnya, partai kita pantas mendapat lebih baik," ujar salah satu politisi Andrew Bridgen.

-

-


"Truss telah merusak kredibilitas ekonomi Inggris dan memecah belah partai kami," tambah anggota Tory lain, Jamie Wallis.

Truss sendiri baru terpilih 6 September lalu. Ia menggantikan Boris Johnson yang mundur karena skandal penunjukan pejabat terkait pelecehan seksual.

Namun sejak itu, kepercayaan publik akan dirinya terus merosot. Hal itu karena kebijakan ekonominya.

Truss membuat heboh saat mewacanakan kebijakan pemotongan pajak (tax cut). Salah satu poinnya adalah penghapusan pajak senilai US$ 48 miliar, tanpa pengurangan belanja negara, termasuk 45% pajak penghasilan ke penerima tertinggi.

Truss juga berencana mengangkat batas bonus bankir. Downing Street juga membalikkan rencana kenaikan pajak perusahaan serta kenaikan baru-baru ini dalam kontribusi asuransi nasional.

Hal itu dipandang sebagai 'racun politik'. Apalagi warga Inggris kini menghadapi krisis biaya hidup.

Menurut jajak pendapat terbaru, partainya bisa kehilangan 219 kursi di parlemen karena dirinya. Mengutip Guardian, sebanyak 100 surat tidak percaya dilaporkan telah diajukan oleh anggota parlemen senior Tory.

Akibat kebijakan ekonominya juga, jajak pendapat YouGov untuk surat kabar The Times mengatakan 43% pemilih Partai Konservatif menginginkan Truss mundur di Downing Street.

Pekan lalu, Truss memecat Kwasi Kwarteng dari posisi menteri keuangan. Ia menunjuk Jeremy Hunt sebagai penggantinya.

Dalam pernyataan terbaru sebagaimana dikutip dari Associated Press (AP) dan AFP, Kamis (20/10/2022), ia menegaskan tak akan mundur dari jabatan PM. Itu ditegaskannya di depan parlemen, Rabu waktu setempat.

"Saya seorang pejuang dan bukan orang yang mudah menyerah," tegas Truss.

Menteri Resign

Sementara itu, pejabat di pemerintahannya juga dilaporkan mulai mengajukan resign. Ia adalah Suella Braverman, yang menjabat sebagai menteri dalam negeri.

Braverman sendiri menggunakan alasan melanggar telah aturan, dengan mengirimkan dokumen resmi dari akun email pribadinya, sebagai penyebab mundur. Tapi dalam surat resmi resign-nya, ia mengecam Truss dengan menyebut "khawatir dengan arah pemerintah saat ini".

"Bisnis pemerintah bergantung pada orang yang menerima tanggung jawab atas kesalahan mereka," katanya.

"Berpura-pura kami tidak melakukan kesalahan- melanjutkan seolah-olah semua orang tidak dapat melihat bahwa kami telah melakukannya dan berharap bahwa semuanya akan menjadi benar secara ajaib- bukanlah politik yang serius," jelasnya.

Perlu diketahui Braverman sendiri adalah tokoh populer di sayap kanan Partai Konservatif. Ia pendukung kebijakan imigrasi yang lebih ketat dan sempat mencalonkan diri sebagai pemimpin partai musim panas ini, sebuah kontes yang kemudian dimenangkan Truss.

Truss sendiri akhirnya menunjuk Grant Shapps untuk menggantikan Braverman. Ia merupakan mantan menteri Kabinet Boris Jhonson.

Sementara itu, rumour kencang beredar soal pengunduran diri pemimpin Tory di parlamen, Wendy Morton. Namun hal ini kemudian dibantah beberapa jam setelah isu muncul.

Kekacauan Total?

Sementara itu, oposisi pemerintah, Yvette Cooper menggambarkan situasi saat ini sebagai "kekacauan total". Cooper sendiri dikenal sebagai "shadow home secretary" dari Partai Buruh.

"Menunjuk dan memecat menteri dalam negeri dan kanselir (menteri keuangan) Anda dalam waktu enam minggu adalah kekacauan total. Ini bukan cara untuk menjalankan pemerintahan," katanya dimuat media Inggris, Express.

"Masalahnya melampaui satu menteri dalam negeri. Apalagi, jika (Partai) Konservatif bahkan tidak dapat mengelola dasar-dasar yang mereka butuhkan untuk menyingkir dan menyerahkan kepada orang-orang yang bisa," tambahnya.

"Publik tidak membutuhkan perubahan di puncak partai Tory, itu membutuhkan pemerintahan Buruh," tegasnya.


[-]

-

Breaking News: Resmi, Liz Truss Jadi PM Baru Inggris!
(sef/sef)

Sentimen: negatif (100%)