Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Moskow
Kasus: Teroris, pembunuhan
Tokoh Terkait
Presiden Ukraina Pecat Dubesnya Akibat Bicara Pembunuhan Orang-Orang Rusia
Fin.co.id Jenis Media: Nasional
Reporter: Afdal Namakule|
Editor: Afdal Namakule|
Jumat 21-10-2022,12:52 WIBPresiden Ukraina Zelenskyy.--
KYIV, FIN.CO.ID- Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memecat duta besarnya untuk Kazakhstan, Petro Vrublevsky akibat sebuah pernyataannya di media massa.
Dalam sebuah wawancara dengan media, Petro Vrublevsky menyerukan untuk membunuh orang-orang Rusia. Pernyataan itu membuat kemarahana dari Moskow.
“Kami mencoba membunuh sebanyak mungkin dari mereka. Semakin banyak kami membunuh orang Rusia sekarang, semakin sedikit anak-anak kami yang harus membunuh,” kata Vrublevsky dalam sebuah wawancara pada 21 Agustus 2022.
Kementerian Luar Negeri Rusia telah mendesak Kazakhstan untuk mengusir Petro Vrublevsky segera setelah dipecat.
Keputusan pemecatan tersebut tercantum dalam sebuah dekrit yang diumumkan kantor kepresidenan Ukraina pada Selasa 18 Oktober 2022.
Kazakhstan kemudian menuntut Ukraina mengganti dubesnya di Astana.
Vrublevsky akhitnya mengeluarkan permintaan maaf secara resmi.
BACA JUGA:Rudal Rusia Hantam Apartemen di Ukraina, Begini Penampakannya
BACA JUGA:Rusia Anggap Ukraina di Balik Serangan Teroris, Potensi Gunakan Nuklir?
Namun pihak Astana mengatakan pihaknya mengomunikasikan bahwa pernyataan Vrublevsky tidak dapat diterima. Mereka sepakat untuk menarik Vrublevsky sebagai Duta Besar.
Pada awal Oktober, Kementerian Luar Negeri Kazakhstan memanggil duta besar Rusia untuk pembicaraan serius setelah Moskow menuntut Kazakhstan mengusir duta besar Ukraina itu.
Hubungan antara Rusia dan Kazakhstan telah tegang sejak dimulainya invasi Moskow ke Ukraina, dengan negara Asia Tengah itu berusaha menyeimbangkan hubungannya dengan Barat dan dengan sekutunya Moskow.
Presiden Kazakh Kassym-Jomart Tokayev secara terbuka tidak setuju dengan Presiden Rusia Vladimir Putin atas Ukraina.
Dia meyakini ribuan orang Rusia yang melarikan diri ke Kazakhstan sejak pengumuman mobilisasi parsial Moskow bahwa mereka tidak akan dipulangkan untuk dinas militer.
Sumber:
Sentimen: negatif (99.9%)