Sentimen
Positif (99%)
21 Okt 2022 : 20.55
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Purworejo

Tokoh Terkait

Penyaluran Kredit Lunak untuk Nelayan Masih Rendah

21 Okt 2022 : 20.55 Views 3

Krjogja.com Krjogja.com Jenis Media: News

Penyaluran Kredit Lunak untuk Nelayan Masih Rendah

Krjogja.com - PURWOREJO - Penyaluran kredit lunak untuk permodalan nelayan dan budidaya perikanan di Indonesia masih rendah. Pada akhir tahun 2021, serapan kredit oleh sektor perikanan dan kelautan itu hanya mencapai Rp 8 triliun atau sekitar 2 persen dari total Kredit Usaha Rakyat (KUR) di seluruh Indonesia.

Plafon KUR yang disalurkan selama tahun 2021 mencapai Rp 370 triliun. "Jadi meski nilainya sudah Rp 8 triliun, tetap masih sangat kecil dibandingkan dengan plafon yang disalurkan selama tahun 2021," kata Direktur Usaha dan Investasi Direktorat Jenderal (Ditjen) Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, Dr Catur Sarwanto, usai Bimbingan Teknis Akses Pembiayaan Perikanan di Purworejo, Rabu (19/10).

Sedikitnya 231 ribu pelaku usaha perikanan dan nelayan di seluruh Indonesia mengakses KUR. Adapun pengakses KUR secara nasional sepanjang Januari - November 2021 terdata lebih dari 6,4 juta debitur.

Menurutnya, masih rendahnya serapan kredit permodalan untuk pelaku usaha perikanan disebabkan karena kurangnya informasi. Para pelaku usaha, katanya, masih jarang yang mengenal dan mengetahui skema pembiayaan kredit usaha. "Untuk itu informasi terkait pembiayaan harus terus disampaikan dan melibatkan berbagai pihak, sehingga pemahaman publik khususnya nelayan dan pembudidaya ikan bisa meningkat," ucapnya.

Informasi yang lengkap dan kemudahan akses pembiayaan juga mencegah nelayan dan pelaku usaha kecil bidang perikanan tidak terjebak pinjaman ilegal. Pinjaman iega seperti disediakan lintah darat atau pinjaman online (pinjol) tidak berizin, berisiko merugikan pelaku usaha kecil.

Anggota Komisi IV DPR RI Vita Ervina SE MBA menuturkan, upaya meningkatkan pemahaman terhadap akses kredit lunak juga menjadi tanggung jawab legislator. "Kami merasa perlu turun membantu, sebab dengan mudahnya akses modal yang resmi dan tidak merugikan, muaranya adalah peningkatan kesejahteraan masyarakat. Peningkatan kesejahteraan itu juga jadi tujuan kami," ungkapnya.

Vita Ervina mengundang puluhan perwakilan nelayan tangkap dan budidaya di Kabupaten Purworejo untuk mendapat bimbingan terkait pembiayaan kredit lunak. Selain diberi bimbingan, Vita Ervina juga menyerahkan bantuan alat tangkap kepada nelayan.
Dikatakan, ada beberapa pembiayaan dan asuransi yang bisa diakses para pelaku usaha perikanan dan kelautan di Kabupaten Purworejo. "Ada yang lewat Badan Layanan Umum (BLU) dengan bunga tiga persen atau Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan bunga enam persen. Untuk syarat juga mudah, tidak perlu agunan, cukup usahanya yang jadi jaminan," tuturnya.

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mendata, produksi perikanan tangkap mengalami kenaikan. Kenaikan terutama pada sektor perikanan laut yang mencapai 2,82 persen pertahun selama 2014-2018. Total produksi perikanan tangkap tahun 2014 mencapai 6,5 juta ton atau senilai Rp 108 triliun, naik menjadi 7,2 juta ton senilai Rp 140 triliun pada tahun 2018.
Sementara untuk Kabupaten Purworejo, kata Vita, potensi perikanan terdapat di wilayah pesisir yang dimanfaatkan untuk budidaya udang. Sepanjang tahun 2021, tambak di Purworejo mampu menghasilkan lebih dari 76 ton udang segar senilai Rp 3,47 miliar.(Jas)

Sentimen: positif (99.2%)