Jakarta, CNBC Indonesia - Aparatur Sipil Negara (ASN), TNI dan Polri yang akan pindah ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara ternyata belum pasti sebanyak 60 ribu orang. Pemerintah melalui Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) masih melakukan kajian.

"Ada 1,2,3, 4 (skenario). Nah kira-kira gitu, karena nanti fungsi-fungsi yang pelayanan bisnis bisa masih di Jakarta," ungkap Menteri PAN RB Abdullah Azwar Anas di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (19/10/2022)

-

-

Skenario awal adalah sebanyak 60 ribu orang pindah ke IKN. Akan tetapi setelah dilakukan kajian, kebutuhan awal hanya 1.971 sampai 5.716 orang untuk mendukung penyusunan kebijakan.

Sementara pelayanan terhadap masyarakat, seperti dunia usaha masih akan dilakukan di Jakarta. Maka dari itu, menurut Anas, jumlah tersebut harus dikaji secara matang agar pemindahan yang dilakukan sesuai kebutuhan.

"Fungsi-fungsi supporting kebijakan nanti ada di sana, termasuk menyiapkan kita menyiapkan smart ASN," ujarnya

"Kira-kira begitu karena di sana menyangkut SDM aparaturnya, kebijakan seperti apa, sistem pendukungnya juga harus kita siapkan, infrastrukturnya anggarannya dan seterusnya," jelas Anas.

Pertimbangan skenario juga mengacu kepada fasilitas yang akan dibangun, baik itu perkantoran maupun rumah bagi ASN.

"Ini tentu menyesuaikan dengan aparatur SDM yang kapabel yang kita pilih, kemudian sistem pendukungnya mulai penyediaan tata ruang, kemudian kantor dan seterusnya, kan ke depan konsepnya kantornya berbagi ruang bersama untuk kantor, jadi kayak kantor-kantor modern," pungkasnya.

[-]

-

Bersiap! Jokowi Mulai Petakan PNS yang Bakal Pindah ke IKN
(mij/mij)