KBRN, Jakarta: Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin mendorong para santri berperan aktif dalam pembangunan di berbagai sektor. Seperti pengembangan ekonomi, pertanian, pertambangan, perkebunan hingga perindustrian. 

“Untuk bisa mengembangkan itu membutuhkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Santri dituntut untuk menguasai ilmu pengatahuan dan teknologi," kata Wapres saat menghadiri peringatan Hari Santri Nasional, di Kementerian Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Kemenkopolhukam), Jakarta, Jumat (21/10/2022). 

Selain itu, para santri memiliki kewajiban menjaga persatuan, toleransi, serta membangun negeri menuju Indonesia maju dan sejahtera. Santri juga bertugas melakukan perbaikan di berbagai bidang dan siap menjadi bagian penting kehidupan berbangsa dan bernegara. 

“Tugas kita adalah melakukan perbaikan-perbaikan di bidang politik, ekonomi, sosial budaya. Langkah-langkah santri itu bukan untuk mencari kedudukan, bukan mencari kemuliaan," ucap Wapres.

“Jadi Presiden, Wapres, Menkopolhukam, Menteri, Gubernur atau orang NU (Nahdlatul Ulama). Kita (santri) tidak boleh mencari itu, tapi kita siap kalau diperlukan untuk berkiprah,” kata Wapres, menambahkan.

Kemerdekaan Indonesia juga merupakan upaya dan pengorbanan para santri di jaman penjajahan. Semangat itu pula yang menjadi latarbelakang ditetapkannya Hari Santri Nasional pada 22 Oktober 1945.

Menurutnya, keberadaan santri yang terus berperan dalam pembangunan dalam negeri didasari beberapa hal. Salah satunya adalah semangat cinta tanah air yang dianggap sebagai bagian dari iman.

“Maka, santri siap melakuakan apa saja untuk membela, mempertahankan dan memperjuangkan. Kedua, santri memegang teguh menjaga kesepakatan, karena, terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Pancasila, UUD, adalah merupakan kesepakatan,” ujarnya.

“Saya menyebutnya kesepakatan nasional dan ini yang terus dipegang. Kalau santri mengatakan NKRI harga mati, itu artinya memegang teguh kesepakatan nasional," kata Wapres.

Pada kesempatan yang sama MenkoPolhukam, Mahfud MD mengatakan, tema Hari Santri Nasional tahun ini yakni 'Ideologi Negara, Ideologi Santri'. Tema ini dipilih di bawah payung politik nasional.

 “Mengapa, karena ideologi negara ini dulu dibangun oleh bangsa Indonesia bersama kaum santri, bersama para ulama. Sehingga, menjadi kewajiban sejarah bagi seluruh santri di Indonesia untuk mempertahankan ideologi negara dan tidak usah dipertentangkan dengan ideologi lain,” ujar Mahfud.