Sentimen
Negatif (100%)
21 Okt 2022 : 00.55
Informasi Tambahan

Kasus: covid-19

IDAI Memperbolehkan Konsumsi Paracetamol pada Anak Asalkan dengan Satu Syarat

21 Okt 2022 : 00.55 Views 3

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

IDAI Memperbolehkan Konsumsi Paracetamol pada Anak Asalkan dengan Satu Syarat

PIKIRAN RAKYAT – Mengenai larangan mengonsumsi paracetamol bagi anak karena bisa sebabkan gagal ginjal, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) berikan klarifikasi.

Ketua Pengurus Pusat IDAI Piprim Basarah Yanuarso mengatakan, IDAI tetap memperbolehkan masyarakat untuk mengonsumsi paracetamol jika mengalami gejala demam selama masih mengikuti anjuran dokter.

Sebab menurutnya, hasil penelitian terkait gagal ginjal akut belum konklusif di Indonesia.

Piprim mengatakan, apabila sudah ada temuan produk tertentu mengandung bahan berbahaya menurut BPOM, maka berhak untuk menyetopnya.

Baca Juga: IDAI Larang Penggunaan Paracetamol, Ungkap Cara Penanganan Anak Sakit

“Kalau sudah ada hasil temuan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang menyatakan produk tertentu mengandung bahan berbahaya, silakan,” ucapnya.

Piprim menyoroti isu yang beredar terkait penyetopan paracetamol yang dikaitkan dengan gangguan ginjal akut di Indonesia.

Menurut Piprim, dari banyaknya kasus gangguan ginjal akut yang ada di Indonesia, belum satupun yang mengerucut pada satu akar masalahnya.

Piprim dan pihaknya bersama dengan Kementerian Kesehatan RI masih mendalami sejumlah teori yang berkaitan dengan penyakit tersebut.

Baca Juga: Paracetamol Dikhawatirkan Jadi Penyebab Gagal Ginjal Misterius, IDAI Larang Penggunaannya

Teori yang dimaksud ialah, pengaruh Adenovirus pada penyintas Covid-19, Leptospirosis, hingga campuran dietilen glikol dan etilen glikol pada bahan pelarut obat sirup yang mengandung paracetamol. Hal tersebut yang diduga sebagai pemicu kematian balita di Gambia, Afrika.

“Pelajaran kasus di Gambia, kandungan etilen glikol di pelarut obat batuk sirup banyak memicu kejadian gangguan ginjal akut. Saat itu disetop, kasusnya menurun,” ucap Piprim.

Dengan adanya laporan tersebut, IDAI sebagai organisasi yang mewadahi dokter spesialis anak di Indonesia memiliki tanggung jawab dalam memberikan perlindungan yang maksimal bagi anak dari segala risiko penyakit.

Salah satunya ialah, memberikan edukasi kepada masyarakat untuk merasionalkan penggunaan obat, serta membiasakan diri untuk berkonsultasi dengan dokter terkait konsumsi obat.

Baca Juga: 66 Anak Tewas Gegara Sirop Paracetamol di Gambia, BPOM Beri Imbauan

Dengan memberikan informasi seperti yang terjadi di Gambia, masyarakat diharapkan dapat lebih waspada dan tidak asal dalam memberikan obat pada anak.

“Kalau IDAI adalah kewaspadaan dini. Kasus gangguan ginjal akut yang tidak selamat juga banyak. Apa pun yang ada kecurigaan, harus waspada,” ujarnya.

Piprim mengatakan, bahwa pihaknya tidak memiliki kapasitas untuk menyetop penggunaan obat. Namun, ia dan pihaknya hanya bisa dengan memberikan anjuran pada masyarakat untuk lebih bijak dalam mengonsumsi obat, termasuk pada anak-anak.

Ia menyarankan apabila anak mendapati gejala demam, maka jangan langsung memberikan obat, sebab demam merupakan mekanisme pertahanan tubuh untuk mengusir virus.

Baca Juga: Klarifikasi IDAI Soal Penggunaan Parasetamol: Boleh Dikonsumsi Anak-anak Sesuai Anjuran Dokter

Sehingga menurut Piprim, dapat diupayakan terlebih dulu untuk memberikan kompres hangat.

Terkait dengan paracetamol yang beredar di pasaran menurutnya belum tentu menjadi penyebab gangguan ginjal akut di Indonesia.

“Sebagai contoh, pagi tadi saya dihubungi salah satu ibu empat anak. Beliau bilang anaknya usia 7 bulan wafat,” ujar Piprim.

Piprim mengatakan bahwa anak-anak dari ibu tersebut mengalami gejala demam yang sama. Tiga kakak tersebut mengonsumsi obat paracetamol, sementara adik mereka yang wafat tidak.

“Buktinya yang meminum paracetamol tidak apa-apa. Yang meninggal malah yang tidak mengonsumsi paracetamol,” ucapnya.***

Sentimen: negatif (100%)