Sentimen
Atasi Gangguan Ginjal Akut Misterius, RSCM Pakai Obat Penawar dari Singapura
Kompas.com Jenis Media: Nasional
JAKARTA, KOMPAS.com - Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) memesan obat penawar (antidotum) untuk gangguan ginjal akut (acute kidney injury/AKI) misterius dari Singapura.
Direktur Utama RSCM dr. Lies Dina Liastuti mengatakan, pemesanan ini sudah melalui izin dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Selain itu, pemesanan antidotum itu dilakukan setelah mempelajari literatur yang menyatakan terdapat zat yang mampu mengikat racun dalam tubuh orang termasuk dalam pasien gangguan gagal ginjal akut.
"Kita cari obatnya ternyata salah satunya yang menjual dari Singapura. Kami mohon izin pada kementerian boleh enggak (pesan obat ini). Ini kita namanya upaya, setelah kita cari ada pengobatan gagal ginjal akut ini banyak yang tidak memberikan hasil memuaskan," kata Lies dalam konferensi pers di RSCM, Jakarta, Kamis (20/10/2022).
Baca juga: Kemenkes Masih Kaji soal Status KLB Kasus Gangguan Ginjal Akut Misterius
Lies mengungkapkan, pihaknya sudah memesan 10 vial dan baru tiba pada Selasa (18/10/2022) siang.
Artinya, pemberian obat baru dilakukan selama 48 jam atau dua hari terakhir. Oleh karena itu, pihaknya masih menunggu hasil dari obat tersebut.
"Hasilnya kita tunggu dulu karena baru dua hari. Kita jadi belum bisa sampaikan secara pasti walaupun sebagian menunjukkan perbaikan," ujar Lies.
Lebih lanjut, Lies mengatakan, pihaknya bakal memesan obat penawar lagi dari Singapura, mengingat stok yang tersedia di RSCM saat ini mulai menipis.
Lies mengungkapkan, stok yang tersedia saat ini masih cukup untuk sekitar tiga hari ke depan jika pasien gangguan ginjal akut misterius di RSCM tidak bertambah.
"Kita sudah menghabiskan sehari dua vial untuk 10 anak. Hari ini tinggal enam, ini tiga hari lagi habis. Tapi, kalau ada tambahan pasien masuk lagi, enggak cukup. Jadi kami izin untuk datangkan lagi dari Singapura atau mungkin dari Australia," kata Lies.
Baca juga: Kematian akibat Gangguan Ginjal Akut Misterius Anak, Apa Penyebabnya?
Sebagai informasi, RSCM sudah menerima 49 pasien AKI sejak Januari 2022 hingga 20 Oktober 2022. Tingkat kematian pasien rujukan itu mencapai 63 persen.
Sementara itu, jumlah balita yang sembuh setelah mendapat perawatan sebanyak 7 orang.
Saat ini, jumlah pasien anak-anak yang dirawat di RSCM mencapai 11 orang.
RSCM diketahui sudah menerima pasien rujukan gangguan ginjal akut misterius ini sejak Januari 2022. Tetapi, kasus tersebut baru meningkat pada Agustus 2022.
Dengan rincian, sebanyak 2 kasus pada Januari; 1 kasus pada Maret; 3 kasus pada bulan Mei; 2 kasus di bulan Juni; 1 kasus di bulan Juli; 8 kasus di bulan Agustus; 20 kasus pada September; dan 12 kasus pada Oktober 2022.
Baca juga: Menkes: Tingkat Kematian Gangguan Ginjal Akut Dekati 50 Persen
-. - "-", -. -Sentimen: negatif (99.2%)