Sentimen
Beberapa Hal yang Harus Diketahui Mengenai Penyakit Gagal Ginjal Akut Pada Anak Menurut Kemenkes
Prfmnews.id Jenis Media: Nasional
PRFMNEWS - Beberapa hari terakhir ini kabar mengenai banyaknya anak-anak terkena gagal ginjal akut memenuhi pemberitaan di Indonesia.
Dalam unggahan di Instagramnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebutkan jika penyakit gagal ginjal akut yang menyerang anak usia 0-18 tahun meningkat signifikan dalam 2 bulan terakhir.
Kendati demikian, menurut Kemenkes sampai saat ini belum diketahui secara pasti penyebab dari penyakit ini.
Baca Juga: IDAI Telusuri Penyebab Anak Idap Gagal Ginjal Akut Misterius Punya Gejala Khas yang Lebih Cepat Memburuk
Maka dari itu investigasi masih terus dilakukan Kemenkes bersama IDAI, Badan POM, ahli epidemiologi dan puslabfor.
Sebagai bentuk kewaspadaan dini Kemenkes mengatakan ada beberapa hal yang perlu kita ketahui seputar tanda serta penanganan pada pasien gagal ginjal akut.
Berikut ini adalah beberapa hal yang harus diketahui mengenai gejala gagal ginjal akut pada anak, seperti yang dikutip prfmnews.id dari Instagram Kementerian Kesehatan Republik Indonesia pada Rabu 19 Oktober 2022.
Gagal ginjal akut misterius pada anak disebut juga Acute Kidney Injury (AKI).
Baca Juga: Kemenkes Terbitkan Pedoman Penanganan Gagal Ginjal Akut pada Anak, Mulai Gejala, Pemeriksaan dan Perawatan
Di mana terjadinya penurunan yang cepat dan tiba-tiba pada fungsi ginjal yang ditandai dengan penurunan volume buang air kecil hingga tidak buang air kecil sama sekali.
Gejala gagal ginjal akut pada anak meliputi:
- Demam, batuk, pilek pada anak usia 0-18 tahun.
- Gejala infeksi saluran cerna (mual dan muntah).
- Warna urine berubah menjadi coklat, juga mengalami penurunan jumlah urin hingga tidak buang air kecil sama sekali.
Baca Juga: Teman Bus Akan Segera Berbayar, Cek Tarif TMP di Sini! Berlaku Akhir Bulan Oktober ini
Meski bukan penyakit menular, orang tua diminta untuk selalu memantau kesehatan buah hatinya.
Bila anak, tiba-tiba mengalami penurunan jumlah urine, sebaiknya segera dibawa ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat.
Masyarakat juga diminta untuk tetap tenang, namun selalu waspada dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat, konsumsi obat dengan baik dan benar serta konsumsi air putih yang cukup.
Kementerian Kesehatan menghimbau agar segera bawa anak ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut, jika mengalami gejala khas yaitu penurunan jumlah dan frekuensi BAK atau tidak ada urine selama 12 jam.***
Sentimen: negatif (100%)